MENYIAPKAN PONDASI MASA DEPAN

Masa depan adalah waktu sesudah waktu yang sekarang kita berada; suatu masa yang jauh di depan kita. Namun demikian dalam arti sempit, masa depan bisa diartikan sebagai waktu sesudah waktu sekarang yang amat dekat. Detik berikut sesudah saya berbicara sekarang bisa digolongkan sebagai masa depan. Terlepas dari defenisi masa depan itu sendiri, dari sekian banyak tokoh yang berbicara mengenai masa depan sebagian besar setuju bahwa masa depan merupakan sebuah misteri bagi manusia, seorang pun tidak ada yang tahu; dan murni itu berada di tangan Tuhan yang mahakuasa. Tentu pendapat dan pandangan seperti ini tidak salah, namun masih amat terbuka untuk diperdebatkan.

Dapat diperdebatkan karena sebagian (besar) masa depan kita telah diserahkan Tuhan kepada manusia untuk menentukannya. Sejak kapan? Sejak Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan citra-Nya sendiri. Manusia dibekalinya dengan hati nurani dan akal budi yang kemudian kedua hal itu menjadi faktor pembeda manusia dengan ciptaan lainnya. Tuhan memberi manusia kebebasan untuk memutuskan, meskipun semua keputusan yang diambil oleh manusia tidak terjadi di luar ke-sepengetahuan-an Tuhan. Artinya Tuhan tahu semua yang terjadi, namun di banyak persitiwa Tuhan membiarkan manusia memutuskan sendiri. Bukan berarti Tuhan tidak bisa mengintervensi keputusan manusia, namun Tuhan tidak mau mengambil kembali apa yang sudah diberikan-Nya kepada mnusia yaitu kebebasan. Tentu jika Tuhan mau, semua sangat mungkin bagi-Nya.

Kembali ke topik bagaimana menyiapkan pondasi masa depan. Secara singkat bisa dijawab: dengan cara berjuang dan bekerja keras. Namun sekeras apapun anda berjuang di atas pondasi yang kurang kokoh tetap saja akan menjadi sia-sia.

Bagi anda sebagai seorang pelajar tentu tidak terlalu sulit untuk menyiapkan pondasi ini. Pondasi yang dimaksud bisa berupa kepribadian yang baik dan pengetahuan yang luas dan memadai. Tentu dalam kepribadian yang baik sudah termasuk soal religiusitas, kedisplinan, tanggung jawab, kepedulian dan sebagainya. Pertanyaannya adalah bagaimana anda menyiapkan pondasi yang kokoh saat ini untuk masa depan? Sekali lagi jawabannya sederhana: ikuti aturan yang berlaku di sekolah, latih kedispilinan, kepedulian, rasa tanggung jawab, sikap religius, perdalam pengetahuan anda dengan terus belajar dan berlatih sampai hal itu menjadi kebiasaan anda dan jika anda melakukannya terus menerus akan menjadi karakter anda yang sulit lepas dari diri anda.

Hal yang sangat penting untuk menyiapkan pondasi masa depan adalah kesadaran bahwa apa yang anda lakukan sekarang sangat menentukan apa yang akan terjadi sesudahnya. Jika anda sekarang bermalas-malasan maka sudah dapat dipastikan bahwa hasilnya adalah kebodohan dan kemiskinan. Namun jika anda saat ini selalu berusaha keras, berdisiplin, mengembangkan sikap religius, kepedulian dan tanggung jawab anda, maka suatu hari anda akan mendapatkan ganjaran yang setimpal. Anda tidak bisa berharap buah manggis yang manis, jika yang tanam adalah semak berduri, karena itu sudah pasti mustahil. Anda tidak diperbolehkan berharap menjadi seorang yang berilmu tinggi dan kepribadian yang baik tanpa anda menanam dan memupuk bibitnya dalam kehidupan dan keseharian anda.

Konon diceritakan sorang tukang bangunan yang sudah tua dan sangat ingin berhenti dari pekerjaan sebagai tukang bangunan dan ingin menikmati hari tuanya dengan tenang. Niatnya sudah bulat bahwa dia sudah sangat jenuh dengan pekerjaan ini dan ingin berhenti. Maka dengan tekad yang bulat sang tukang menghadap majikannya dan menyampaikan permohonan kepada majikannya bahwa ia tidak lagi mau bekerja sebagai tukang bangunan. Sang majikan sangat mengerti permohonannya. Namun karena hampir sepanjang hidupnya dia telah bekerja untuknya, maka ia meminta kepada sang tukang agar mengabulkan permintaanya untuk yang terakhir kalinya.

Majikannya memintanya untuk membuatkan satu lagi rumah baginya, rumah yang terbaik sebagai puncak dari karyanya sebagai seorang tukang bangunan. Meskipun sesungguhnya amat berat bagi tukang tersebut, tetapi akhirnya ia menyanggupi permintaan majikannya itu dengan sangat berat hati. Ia mulai membangun rumah itu dengan mendirikan pondasi yang seadanya saja dan material bangunan yang sembarangan dan tidak berkualitas. Hanya satu targetnya supaya cepat selesai. Sesudah beberapa waktu bekerja asal-asalan sambil menggerutu dalam hati akhirnya rumah itu diselesaikannya juga.

Sang tukang kembali menghadap majikannya dan memberitahu bahwa rumah sebagaimana dimintanya telah disiapkannya dan kemudian dia menyerahkan kunci kepadanya. Sesudah menerima kunci dari sang tukang, majikannya berkata kepadanya, “Baiklah. Engkau sudah bekerja kepadaku bertahun-tahun lamanya dan engkau sudah melakukannya dengan amat baik. Aku juga yakin bahwa kali ini engkau telah membuatkan rumah yang terbaik seperti pemintaanku. Sebagai ucapan terimakasihku kepadamu, kunci ini kukembalikan kepadamu dan rumah itu akan kuserahkan menjadi milikmu”.

Anda bisa bayangkan apa rekasi sang tukang tadi. Dengan mulut mengaga karena tidak menduga bahwa rumah itu ternyata akan menjadi miliknya. Dia menyesal tiada hentinya, mengapa ia tidak membangun rumah itu dengan sebaik-baiknya.

Jadi terserah anda sekarang bagaimana anda menyiapkan “rumah” masa depan anda. Jika saat ini anda membuat pondasinya tidak kokoh dan dengan menggunakan bahan-bahan yang tidak berkualitas, maka jangan harap kelak anda tinggal di rumah yang baik dan aman untuk ditinggali. Jika saat ini anda tidak serius belajar, asyik saja menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfat, merokok, main game secra berlebihan, minum alkohol dan sebagainya, jangan berharap bahwa esok anda akan mendapatkan kehidupan yang baik. Karena itu mulai sekarang ayo siapkan pondasi masa depan anda dengan baik!

0 komentar:

Posting Komentar

Tuliskan komentar atau pertanyaan Anda disini