... di antara mereka ...

Mereka tidak perlu engkau ajari dengan ilmu yang engkau miliki, tetapi dampingilah mereka untuk menjadi apa yang mereka inginkan.

Walking together

Takdir menuntun kita ke jalan berliku dan membawa kita ke tempat yang asing. Yang perlu kau lakukan adalah mengenalinya. Zaman kompetisi sudah berlalu, kini eranya kolaborasi

Poker Face

Jangan pernah memberikan kepuasan kepada orang lain dengan membiarkan mereka mengetahui bahwa mereka telah berhasil melukai anda!

Long life Education

Nemo dat quod non habet - Tidak ada seorang pun dapat memberikan apa yang ia sendiri tidak miliki. So ... belajarlah sampai akhir!

Two in One

Dialog dan komunikasi yang baik akan membawa kita pada sebuah tujuan yang dicitakan.

Family is the core of life

Keluarga adalah harta yang paling berharga. Pergilah sejauh mungkin, namun pulanglah untuk keluarga!

The most wonderful and greatest gift

Anak-anakmu adalah anugerah terindah dan terbesar dalam hidupmu, tetapi mereka bukanlah milikmu!

The nice of brotherhood

Saudaramu adalah orang selalu siap melindungimu, meskipun baru saja engkau ingin memakannya. Satu alasan: karena engkaulah saudaranya.

Happiness is Simple

Bahagia itu sederhana: Pergilah bersamanya, nikmati alam dan pulanglah dalam sukacita!

Sendiri itu perlu

Sesekali ambil waktumu untuk diri sendiri: lihatlah ke kedalaman dan engkau tahu betapa banyak keburukanmu!

Sikap Terbaik terhadap Penilaian dari Pihak Lain

Memberi dan menerima penilaian dari pihak lain sudah menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan kita setiap hari. Hal itu terjadi antara guru dan siswa, atasan dengan bawahan dan bisa juga sebaliknya. Dan penilaian itu, sebaik-baiknya dilakukan, tetap saja tidak dapat dilepaskan dari subjektifitas yang melakukan penilaian. Bahkan dalam dunia modern ini penilaian seringkali disampaikan hanya dalam bentuk symbol seperti biasa kita lihat dalam berbagai aplikasi android, seperti gojek, rumah belajar, telkomsel dan sebagainya. Cukup dengan nenekan symbol bintang dan menuliskan komentar pada tempat tersedia akan mempengaruhi hidup-matinya aplikasi atau orang tertentu.

Ambil contoh aplikasi bukalapak ketika pemiliknya mencampuri urusan politik dan seperti menjelek-jelekkan pemerintah, orang-orang yang tidak setuju dengan tindakan tersebut langsung menilai (baca: menghukum) aplikasi bukalapak dengan memberikan ulasan tidak bagus dan memberi bintang satu. Apa akibatnya? Dikabarkan bahwa dengan gerakan memberikan bintang satu pada aplikasinya di google paly store  bukalapak kehilangan banyak penghasilan bahkan di beberapa kota beberapa karyawannya diberhentikan dengan alasan perampingan.

Begitu berpengaruhnya penilaian pihak lain itu terhadap objek yang dinilai. Penilaian yang diberikan bisa membesarkan atau mengecilkan bahkan bisa menghidupkan atau mematikan. Pertanyaannya sekarang bagaimana sikap kita menghadapai penilaian yang diberikan oleh pihak lain? Apakah menerima itu sepenuhnya atau menolaknya, atau menerima setengah dan menolak setengah?

Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita simak sebuah cerita yang sudah banyak ditulis dan beredar di buku dan di media sosial. Dikisahkan di sebuah sekolah seni ada seorang murid bernama Lidya yang belajar melukis dengan sangat rajin. Suatu hari Lidya ingin mengetahui tingkat kemampuan melukisnya. Ia melukis satu lukisan lalu menaruhnya di aula sekolah dengan sebuah catatan kecil di sampingnya, berbunyi “Jika anda menemukan kesalahan dalam lukisan ini silakan lingkari dengan cat hitam.”

Keesokan harinya Lidya melihat lukisannya di aula penuh dengan lingkaran warna hitam. Ia pun kembali belajar dengan giat dan setelah beberapa waktu ia kembali melakukan hal yang sama. Ia menaruh lukisannya dan catatan kecil yang sama. Namun keesokan harinya lagi-lagi ia menemukan banyak lingkaran hitam di atas lukisannya. Ia kemudian menjadi sangat sedih.

Di kelas gurunya melihat bahwa Lidya tampak sedih. Gurunya bertanya, “Lidya, apa yang terjadi? Kamu tampak begitu sedih.” Kemudian Lidya menceritakan semuanya kepada Gurunya. Gurunya kemudian berkata, “Coba kamu buat lagi satu lukisan terbaikmu, namun kali ini ubah catatannya menjadi, “Siapapun yang menemukan kesalahan dalam lukisan ini, silakan memperbaikinya.”

Lidya mengikuti apa yang dikatakan oleh gurunya. Ia membuat satu lagi lukisan terbaiknya dengan mencurahkan segala teknik dan keterampilan melukis yang telah ia pelajari selama ini. Ia kembali menaruhnya di aula sekolah dan meninggalkan sebuah catatan kecil sesuai dengan yang dikatakan gurunya.

Kesesokan harinya ia menemukan lukisannya utuh seperti sediakala, tidak ada lingkaran hitam atau catatan sedikitpun. Ia merasa senang kemudian mendatangi gurunya dan bertanya, “Guru, sepertinya tidak ada perubahan yang luar biasa dalam lukisan yang saya buat, namun mengapa kali ini tidak ada yang menemukan kesalahan dalam lukisan tersebut?” Sambil tersenyum gurunya menjawab, “Lidya, dengarlah baik-baik. Adalah mudah bagi seseorang untuk menemukan kesalahan orang lain, namun sulit bagi seseorang untuk mengoreksi atau memperbaiki suatu kesalahan.”

Dari kisah itu kita bisa menyimpulkan bahwa apapun yang anda lakukan, seberapa besar usaha yang anda curahkan akan selalu ada komentar negatif. Belum tentu hal itu terjadi karena ada suatu yang buruk dalam usaha atau pekerjaan yang kita lakukan, bisa jadi itu terjadi hanya karena tidak sesuai dengan harapan dan pandangan seseorang. Jika bercermin dari kisah Lidya, kata kuncinya adalah “mencurahkan segala yang dimiliki dan memberikan yang terbaik.” Sesudah melakukan hal itu, jika masih ada komentar negatif dan merendahkan atau mengecewakan, terimalah sebagai suatu pendorong dan penyemangat. Jangan patah arang karena itu. Ingat bahwa penilaian seseorang terhadap kita tidak lepas dari pola pikir, pandangan dan pengetahuan yang dimilikinya.

Bagaimanapun orang yang selalu mengritik belum tentu dapat memberikan suatu usulan solusi perbaikan untuk anda. Oleh karena itu jangan sampai anda dihambat oleh kritik dan komentar yang negatif dan tidak membangun dalam menggapai tujuan anda. Lakukan saja yang terbaik; bahwa kemudian dinilai amat baik, kurang baik atau buruk itu sudah di luar kendali kita. Tentu tidak semua hal berada dalam kekuasaan kita, bukan? Tetaplah melakukan dan memberi yang terbaik. Tuhan senantiasa menolong.