“Sayang sekali ya. Cantik-cantik gitu
kok jadi suster” atau “ganteng-ganteng seperti itu kok jadi pastor”. Jadi
maksud elu, untuk Tuhan itu kasih yang jelek-jelek? Begitulah kadang-kadang
kita mendengar ketika seseorang melihat para pastor atau suster. Sudah jamak
juga kita mendengar cerita tentang banyak orangtua yang menentang keras anaknya
yang ingin menjadi pastor, suster, atau bruder. Namun tidak sedikit pula
orangtua yang mendorong atau mendukung anaknya yang memilih jalan hidup
membiara. Bagi mereka yang sudah menjadi biarawan atau biarawati, ketika
ditanya mengapa mau menjalani hidup seperti itu, mereka menjawab bahwa itulah
panggilan hidup.
Menjadi seorang biarawan atau biarawati itu sebuah pilihan hidup. Bagi mereka, hidup membiara itu merupakan jawaban atas panggilan Tuhan untuk melayani dan menguduskan dunia. Hidup membiara adalah salah satu bentuk hidup selibat yang dijalani oleh mereka yang dipanggil untuk mengikuti Kristus secara tuntas (total dan menyeluruh), dengan mengikuti nasihat Injil.
Hidup membiara adalah corak hidup, bukan fungsi gerejawi. Dengan kata lain, hidup membiara adalah suatu corak atau cara hidup yang di dalamnya orang hendak bersatu dan mengikuti Kristus secara tuntas, melalui kaul yang mewajibkannya untuk hidup menurut tiga nasihat injil, yakni keperawanan, kemiskinan, dan ketaatan (bdk. LG 44). Dengan mengucapkan kaul keperawanan, orang membaktikan diri secara total dan menyeluruh kepada Kristus. Dengan mengucapkan kaul kemiskinan, orang berjanji akan hidup secara sederhana dan rela menyumbangkan apa saja demi kerasulan. Dan dengan mengucapkan kaul ketaatan, orang berjanji akan patuh kepada pimpinannya dan rela membaktikan diri kepada hidup dan kerasulan bersama. Kaul-kaul tersebut bukan inti hidup membiara. Inti hidup membiara adalah persatuan erat dengan Kristus melalui penyerahan diri secara total dan menyeluruh kepada-Nya. Hal itu diusahakan untuk dijalani melalui ketiga kaul yang disebutkan di atas. Bentuk hidup selibat lainnya adalah hidup tidak menikah, yang dijalani oleh kaum awam, demi Kerajaan Surga. Mereka memilih tidak menikah bukan karena menilai hidup berkeluarga itu jelek atau bernilai rendah, melainkan demi Kerajaan Surga (bdk. Mat 19: 12). Dalam hidup tidak menikah mereka menemukan dan menghayati suatu nilai yang luhur, yakni melalui doa dan karya memberikan cintanya kepada semua orang sebagai ungkapan kasih mereka kepada Allah.
Makna dan arti hidup religius
Dengan kaul-kaul atau ikatan suci lainnya yang dengan caranya yang khas menyerupai kaul, orang beriman kristiani mewajibkan diri untuk hidup menurut tiga nasehat Injil tersebut. Ia mengabdikan diri seutuhnya kepada Allah yangdicintainya mengatasi segala sesuatu. Dengan demikian ia terikat untuk mengabdiAllah serta meluhurkan-Nya karena alasan yang baru dan istimewa. Karena baptis seseorang telah mati bagi dosa dan dikuduskan kepada Allah. Tetapi supaya dapat memperoleh buah-buah rahmat babtis yang lebih melimpah, ia menghendaki untuk dengan mengikrarkan nasehat-nasehat Injil dalam Gereja dibebaskan dari rintangan-rintangan,yang mungkin menjauhkannya dari cinta kasih yang berkobar dan dari kesempurnaan bakti kepada Allah, dan secara lebih erat ia disucikan untuk mengabdi Allah.
Adapun pentahbisan akan makin sempurna, apabila dengan ikatan yang lebih kuat dan tetap makin jelas dilambangkan Kristus, yang dengan ikatan tak terputuskan bersatu dengan Gereja mempelai-Nya. Nasehat-nasehat Injil, secara istimewa menghubungkan mereka itu dengan Gereja dan misterinya. Maka dari itu hidup rohani mereka juga harus dibaktikan kepada kesejahteraan seluruh Gereja. Oleh karena itu Gereja melindungi dan memajukan corak khas pelbagai tarekat religius. Maka pengikraran nasehat-nasehat Injil merupakan tanda, yang dapat dan harus menarik secara efektif semua anggota Gereja, untuk menunaikan tugas-tugas panggilan kristiani dengan tekun. Sebab umat Allah tidak mempunyai kediaman tetap disini, melainkan mencari kediaman yang akan datang. Maka status religius, yang lebih membebaskan para anggotanya dari keprihatinan-keprihatinan duniawi, juga lebih jelas memperlihatkan kepada semua orang beriman harta sorgawi yang sudah hadir di dunia ini, memberi kesaksian akan hidup baru dan kekal yang diperoleh berkat penebusan Kristus, dan mewartakan kebangkitan yang akan datang serta kemuliaan Kerajaan sorgawi. Corak hidup, yang dikenakan oleh Putera Allah ketika Ia memasuki dunia ini untuk melaksanakan kehendak Bapa, dan yang dikemukakan-Nya kepada para murid yang mengikuti-Nya, yang diteladan dan lebih dekat oleh status religius, dan senantiasa dihadirkan dalam Gereja. Akhirnya status itu juga secara istimewa menampilkan keunggulan Kerajaan Allah melampaui segalanya yang serba duniawi, dan menampakkan betapa pentingnya Kerajaan itu.
Selain itu juga memperlihatkan kepada semua orang keagungan maha besar kekuatan Kristus yang meraja dan daya Roh Kudus yang tak terbatas, yang berkaryasecara mengagumkan dalam Gereja. Jadi meskipun status yang terwujudkan dengan pengikraran nasehat-nasehat Injil itu tidak termasuk susunan hirarkis Gereja, namun tidak dapat diceraikan dari kehidupan dan kesucian Gereja. (LG 44).
A. Arti dan Makna Hidup Membiara
Hidup membiara merupakan ungkapan hidup manusia, yang menyadari bahwa hidupnya berada di hadirat Allah. Agar hadirat Allah bisa diungkapkan secara padat dan menyeluruh, orang melepaskan diri dari segala urusan membentuk hidup berkeluarga. Hal ini dilakukan mengingat, berdasarkan pengalaman, kesibukan hidup berkeluarga sangat membatasi kemungkinan untuk mengungkapkan hadirat Allah secara menyeluruh dan padat. Melalui hidup membiara, umat manusia semakin menemukan dimensi rohani dalam hidupnya. Dari pengalaman hidup yang praktis, orang menyadari bahwa dalam keterbatasan hidup mereka hadirat Allah tidak dapat dinyatakan dengan bobot yang sama. Untuk kepentingan itu tampaklah betapa pentingnya hidup membiara bagi hidup manusia itu. Hidup membiara menuntut suatu penyerahan diri secara mutlak dan menyeluruh. Cara hidup ini merupakan suatu kemungkinan bagi manusia untuk mengembangkan diri dan pribadinya. Hidup membiara mempunyai amanatnya sendiri, yaitu menunjukkan dimensi hadirat Allah dalam hidup manusia. Karenanya, hidup membiara juga disebut panggilan.
B. Inti Hidup Membiara
Inti kehidupan membiara, yang juga dituntut dari setiap orang Kristen, ialah persatuan atau keakraban dengan Kristus. Tugas ataupun karier adalah soal tambahan. Tanpa keakraban ini maka kehidupan membiara sebenarnya tak memiliki suatu dasar. Seorang biarawan hendaknya selalu bersatu dengan Kristus dan menerima pola nasib hidup Yesus Kristus secara radikal bagidirinya. Oleh karena itu, semboyan klasik hidup membiara ialah ”Mengikuti jejak Tuhan kita Yesus Kristus”, atau ”Meniru Kristus” (Lumen Gentium, Art. 42). Ungkapan ini tidak boleh ditafsirkan secara lahiriah saja. Mereka yang mengikuti Kristus berarti ”meneladan bentuk kehidupan-Nya” (Lumen Gentium, Art. 44).
Akan tetapi, meneladani harus diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka sungguh bersatu dan menyerupai Kristus. Untuk dapat menyerupai dan menyatu dengan Kristus, orang harus sering berkomunikasi atau bertemu dengan Yesus Kristus. Pertemuan atau komunikasi yang efektif dan yang paling sering dilakukan ialah doa. Seorang biarawan yang baik harus sering ”tenggelam dalam doa” sebab doa merupakan suatu daya atau kekuatan untuk dapat meneladani dan Bersatu dengan Kristus. Di dalam doa orang selalu bisa berbicara, mendengar, dan mengarahkan diri kepada Kristus. Persatuan erat dengan Kristus itulah inti dan tujuan hidup membiara. Tanpa persatuan dengan Kristus, hidup membiara akan rapuh karena tidak memiliki dasar. Seorang biarawan perlu mengusahakan persatuan yang erat dengan Kristus dan menerima pola hidup Kristus secara radikal (sampai ke akar-akarnya) bagi dirinya sendiri. Inti hidup membiara didasarkan pada cinta Allah sendiri. Demi cinta-Nya kepada manusia, Allah mengutus Putra-Nya ke dunia untuk mewartakan, menjadi saksi, dan melaksanakan karya keselamatan-Nya bagi manusia. Yesus menjalankan tugas perutusan-Nya secara sempurna dan radikal dengan menyerahkan diri secara total kepada Bapa-Nya, memiliki dan menggunakan harta benda hanya sejauh diperlukan untuk melaksanakan karya-Nya, dan taat kepada Bapa-Nya sampai wafat di kayu salib. Pola hidup semacam itulah yang hendaknya dihayati oleh seorang biarawan dalam hidupnya, sebagai tanda persatuannya dengan Kristus.
C. Kaul-kaul dalam Hidup Membiara
1. Kaul kemiskinan
Memiliki harta benda adalah hak setiap orang. Dengan mengucapkan dan menghayati kaul kemiskinan, orang yang hidup membiara melepaskan hak untuk memiliki harta benda tersebut. Ia hendak menjadi seperti Kristus: dengan sukarela melepaskan haknya untuk memiliki harta benda. Untuk dapat menghayati kaul kemiskinan dengan baik, diperlukan sikap batin rela menjadi miskin seperti yang dituntut oleh Yesus dari murid-murid-Nya (Luk 10: 1-12; lihat juga Mat 10: 5-15). Sikap batin ini perlu diungkapkan dalam bentuk nyata dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan pengungkapan atau perwujudan kaul kemiskinan, ada dua aspek yang bisa ditemukan, yaitu aspek asketis (gaya hidup yang sederhana) dan aspek apostolis. Orang yang mengucapkan kaul kemiskinan rela menyumbangkan bukan hanya harta bendanya demi kerasulan, melainkan juga tenaga, waktu, keahlian, dan keterampilan; bahkan segala kemampuan dan seluruh kehidupan.
2. Kaul ketaatan
Kemerdekaan atau kebebasan adalah milik manusia yang sangat berharga. Segala usaha akan dilakukan orang untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaannya. Dengan kaul ketaatan, orang memutuskan untuk taat seperti Kristus (Yoh 14: 23-24; Flp 2:7-8), melepaskan kemerdekaannya, dan taat kepada pembesar (meletakkan kehendaknya di bawah kehendak pembesar) demi Kerajaan Allah Ketaatan religius adalah ketaatan yang diarahkan kepada kehendak Allah. Ketaatan kepada pembesar merupakan konkretisasi ketaatan kepada Allah. Maka itu, baik pembesar maupun anggota biasa perlu bersama-sama mencari dan berorientasi kepada kehendak Allah. Dalam kaul ketaatan pun dapat dibedakan aspek asketis dan aspek apostolis. Dari aspek asketis, ketaatan religius dimengerti sebagai kepatuhan kepada pembesar, terutama guru rohani. Sementara, dari aspek apostolis ketaatan religius berarti kerelaan untuk membaktikan diri kepada hidup dan terutama kerasulan bersama.
3. Kaul keperawanan
Hidup berkeluarga adalah hak setiap orang. Dengan mengucapkan dan menghayati kaul keperawanan, orang yang hidup membiara melepaskan haknya untuk hidup berkeluarga demi Kerajaan Allah. Melalui hidup selibat ia mengungkapkan kesediaan untuk mengikuti dan meneladani Kristus sepenuhnya serta membaktikan diri secara total demi terlaksananya Kerajaan Allah. Dengan kaul keperawanan, sikap penyerahan diri seorang Kristen dinyatakan dalam seluruh hidup dan setiap segi. Inti kaul keperawanan bukanlah ”tidak kawin”, melainkan penyerahan secara menyeluruh kepada Kristus, yang dinyatakan dengan meninggalkan segala-galanya demi Kristus dan terus-menerus berusaha mengarahkan diri kepada Kristus terutama melalui hidup doa. Secara singkat, ketiga kaul itu dapat dikatakan sebagai suatu sikap radikal untuk mencintai Bapa (keperawanan), pasrah kepada kehendak Bapa (ketaatan), serta bergantung dan berharap hanya kepada Bapa (kemiskinan)
Baik pak terimakasih atas pelajaran yang bermakna tentang panggilan hidup membiara untuk hari ini🙏ada sebuah pertanyaan yang ingin saya tanyakan yaitu pak,apakah seorang biarawan atau biarawati itu bisa saja tetap pada keputusannya ingin menjadi pastor atau suster padahal orang tua atau keluarga tidak mengijinkan ataupun mungkin diijinkan tp karna terpaksa apakah bisa saja dia melanjutkan keinginan nya atau tidak
BalasHapusTerimakasih bapak 🙏
Tuhan Yesus memberkati 😇
Ada banyak kisah para biarawan/ti yang awalnya ditentang oleh keluarga. Namun berkat kegigihan dan perjuangan mereka akhirnya keluarga yang keras hati menjadi sangat lembut dan malah berbalik menjadi pendukung fanatik mereka. Jadi hendaknya jangan mundur dan putus asa jika merasa ada panggilan yang benar-benar kuat.
HapusOhhh begitu yah pak😇baik pakk terimakasih 🙏
HapusNama:sinta damai yanti ndruru
BalasHapusKelas:XII mipa 1
Selamat pagi pak,
Jadi pertanyaan dari saya apa yang dimaksud dengan kaul kemiskinan ketaatan dan keperawanan.
Terimakasih
Shinta yang baik
HapusBukankah sudah dijelaskan di materi di atas? Baca lagi ya ... biar paham
Nama : jennika florence alfani halawa
BalasHapusKelas : xii-mipa 2
Yang menjadi pertanyaan saya : apakah orang-orang yang tidak membiara tidak sepenuhnya berbakti kepada allah?
Terimakasih.
Dari rangkain materi kita sebenarnya bisa disimpulkan bahwa baik hidup berkeluarga maupun membiara sama-sama bisa berbakti kepada Allah. Hanya saja jika hidup selibat lebh bisa sepenuhnya menyerahkan diri kepada karya-karya pewartaan keselamatan. Sementra kalau berkeluarga, tentu juga sebagai ayah atau ibu dalam sebuah keluarga wajib mengurus keluarga. jadi perhatian akan terbagi
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTrimakasih pak atas materinya.
BalasHapusSaya mempunyai pertanyaan pak mengenai perwujudan kaul kemiskinan yg tediri dari dua aspek yaitu aspek asketis dan aspek aspotolis yg menjadi pertanyaannya tolong jelaskaskan apa yg dimaksud dgn aspek aspotolis
Asketis yaitu ketaatan kepada pemimpin atau pembesar seperti pembimbing rohani atau pemimpin biara.
HapusSementara aspek apostolis yaitu ketaatan atau kerelaan untuk membaktikan diri kepada hidup dan terutama kerasulan bersama
Nama : Hansen Putra Perdana Lase
BalasHapusKelas : XII MIPA 2
Pertanyaan saya tentang materi diatas, apakah maksud nya "dari pengalaman hidup yang praktis, orang menyadari bahwa dalam keterbatasan hidup mereka hadirat Allah tidak dapat dinyatakan dengan bobot yang sama"?
Hansen yang baik
Hapusbacalah dengan baik maksud kalimat dan paragraf seutuhnya. Pasti kamu akan paham maksudnya. Semangat
Selamat pagi pak
BalasHapusNama : valentina bernika irnadianis sihura
Kelas: XII mipa 2
Pak saya mau bertanya setiap manusia selalu memenuhi panggilannya dan bahkan ada juga yang mangabaikan panggiannya.menjadi seorang biarawan atau biarawati adalah suatu panggilan dari TUHAN lalu apakah biarawan/i yang keluar dari hidup membiara apa masih bisa di katakan itu panggilan hidup lagi?
Trimakasih pak
Ingat bahwa hidup membiara itu bukan paksaan melainkan tanggapan atas sebuah panggilan. Jika seseorang pada akhirnya memilih untuk meninggalkan biara itu juga sebuah pilihan bebas manusia.
HapusNama:Grace Alegori Tel
BalasHapusKelas:XII MIPA 1
Terimakasih atas materinya pak.
Pertanyaan saya yaitu apakah seorang biarawan atau biarawati bisa saja keluar dari komunitasnya jika sudah dalam tahap kaul kekal
Singka: Semua bisa saja terjadi. Sama seperti hidup berkeluarga juga. Meskipun ada larangan bercerai, tetapi kemungkinan bahwa perceraian akan terjadi selalu ada.
HapusNama : Roswita Gulo
BalasHapusKelas: XII MIPA 1
Terimakasih atas materi pada hari ini pak🙏
Yang menjadi pertanyaan saya yaitu:
Bagaimana seseorang bisa tahu bahwa hidupnya di panggil untuk membiara?
Untuk setiap orang tidak selalu sama. Bahkan kadang seseorang tidak menyadarinya sampai dia malah sudah menjadi biawawan biarawati. Jika Tuhan telah memanggil, Dia punya cara yang unik dan kadang sulit dipahami.
HapusUntuk mengetahui apakah Tuhan benar-benar memanggil dibutuhkan ketajaman budi yang bisa diperoleh melalui latihan-latihan rohani seperti retret, rekolekksi, meditasi, doa yang teratur dan renungan-renungan kitab suci.
Nama : Aldy Putra Valentin Ndraha
BalasHapusKelas : XII-MIPA 1
Pertanyaan saya pak : Bagaimana orang-orang yang dulu nya hidup membiara ingin menikah untuk memiliki keturunan sekaligus melanggar kaul-kaul dalam hidup membiara
Apakah mereka akan kena dosa?
Secara hukum Gereja orangorang yang telah mengingkari kaulnya akan diekskomunikasi dari gereja dan mereka tidak mendapat pelayanan sakramen dari gereja.
HapusNamun Gereja selalu membuka diri untuk pertobatan anggotanya. Itu artinya sampai orang tersebut menyadari kesalahnnya dan menyetakan tobat, gereja akan menerimanya kembali dengan tangan terbuka. Meskipun secara hukum Gereja juga harus memenuhi syarat-syarat tertentu
Baik terimakasih atas pembelajaran hari ini Pak,yg menjadi pertanyaan saya yaitu apakah jika seseorang yg beragama lain ingin menjadi calon Suster/pastor apakah diijinkan oleh gereja?
BalasHapusTerimakasih pak 🙏
Jika ada anggota non katolik ingin menjadi pastor atau suster tetap syaratnya harus menjadi katolik dulu.
HapusNama:EZRA YOLANDA ZENDRATO
BalasHapusKelas:XII-MIPA2
Terima kasih atas materi pembelajaran hari ini Pak, dengan pembelajaran hari ini Saya jadi lebih mengerti tentang hidup membiara oleh para Suster dan Pastor. Semoga lewat pembelajaran ini Saya mungkin bisa mendapat panggilan serupa untuk mengabdikan diri sepenuhnya kepada Allah.
Yolanda yang baik
HapusSemoga panggilan itu tumbuh subur dan berkembang.
Nama : Reni Durti Zai
BalasHapusKelas : XII MIPA 2
pertanyaan saya apakah jika seorang biarawan mengambil keputusan tidak menjadi biarawan lagi dan melanjutkan hidupnya seperti menikah, apakah diperbolehkan pak?
Terimakasih🙏
Jika memeuhi semua yang dipersyaratkan oleh hukum Gereja maka seseorang yang dulunya biarawan biarawati dapat menikah.
HapusTerima kasih atas materinya pak🙏dalam materi ini kita tahu bahwa tidak perlu ganteng/cantik,buruk/sempurna jika tuhan sudah berkehendak dalam hidupmu untuk melayaninya maka engkau akan hidup didalamnya,jadi marilah kita hidup sesuai dengan panggilan atau kehendak tuhan🙏
BalasHapusNama:Evan fridayanti ndruru
Kelas:XII MIPA 2
Nama:Perty Wildasari Gulo
BalasHapusKelas:XII Mipa 1
Terimakasih untuk materi hari ini pak
Ada satu hal yang bisa saya petik dari materi ini yaitu menjadi seorg biarawan atau biarawati merupakan suatu panggilan yang patut kita syukuri karena hidup membiara mempunyai amanatnya sendiri, yaitu menunjukkan dimensi hadirat Allah dalam hidup manusia. Mereka memilih tidak menikah bukan karena menilai hidup berkeluarga itu jelek atau bernilai rendah, melainkan demi Kerajaan Surga (bdk. Mat 19: 12). Dalam hidup tidak menikah mereka menemukan dan menghayati suatu nilai yang luhur, yakni melalui doa dan karya memberikan cintanya kepada semua orang sebagai ungkapan kasih mereka kepada Allah. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan kalau membiara adalah suatu tugas yang sangat mulia.
Sekian dan terimakasih pak🙏
Nama :Priska Krisdayanti Gulo
BalasHapusKelas :XII-Mipa 2
Terimakasih atas materinya pak, yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana dengan para birawan atau biarawati yang sudah kaul kekal, tetapi tiba-tiba mengundurkan diri dan memilih untuk menikah padahal mereka sudah mengucapkan kaul ketaatan,apakah ada sanksi yg akan diberikan kepada mereka pak?
Terimakasih🙏
Kalau saya tidak salah beberapa komentar ebelumnya sudah beberapa kali saya menjawab pertanyaan yang sama. Sedikit berjuang untuk melihat jawaban pertanyaan teman-teman sebelumnya. Tks
HapusSelamat pagi Bapak,saya Nela Bohalima dari kelas 12 MIPA 2 mau bertanya tentang materi panggilan hidup membiara pertanyaan saya adalah bagaimana cara biarawan-biarawati itu dapat melaksanakan ketiga kaul hidup membiara
BalasHapusTerimakasih...
Nela yang baik
HapusCara melaksanakannya ya dilaksanakan. Misalnya untuk kaul ketaatan maka mereka harus taat (terutama kepada Allah) dan kepada pemimpin mereka. Kaul kemiskinan mereka laksanakan dengan tidak memiliki kekayaan pribadi. Mungkin ada pastor yang memakai mobil tapi itu bukan milik pribadinya, itu milik paroki atau keuskupan. Jika besok dia pindah ke paroki lain maka semua harus ditinggalkan. Kaul kesucian/kemurnian mereka menjaga diri dari praktik-praktik seksual, pornografi dan sejenisnya.
Nama: Fanni Jernih Zai
BalasHapusKelas: XII MIPA 2
Pada materi kali ini saya mempelajari bahwa menjadi pastor/suster tidaklah mudah banyak tantangan yg harus di lalui untuk menjadi pengikut Allah yang utuh,
Jd pd materi ini saya ingin bertanya
Bagaimana dengan seseorang (kaum awam) yg inin jg menjd pengikut Allah yg utuh namun tidak menjadi pastor/suster apa yg harus dilakukan? Haruskah menjadi Pastor/suster dulu?
Lalu bagaimana tanggapan dengan pastor atau suster yg mengikuti keinginan duniawi atau berhenti menjadi pastor atau suster ???
Terimakasih 🙏
Untuk mengikuti kehendak Allah tidak harus jadi pastor atau suster. Siapaun bisa melakukannya dengan pertolongan Tuhan. Caranya dengan mengikuti ke-10 peritah Tuhan ditambah dengan dua hukum emas: Mencintai Allah dan mencintai sesama.
HapusPara pastor atau suster yang keluar dari hidup membiara mereka bisa menikah tetapi dengan catatan memenuhi semua yang dipersyaratkan oleh hukum Gereja
Nama:Angelina priskila laowo
BalasHapusKelas:XII mipa 2
Baik pak yang saya dapatkan dari pelajaran tersebut menjadi seorang pelayan adalah panggilan hidup dari Tuhan yang tidak dapat di hindari dan harus dilaksanakan dengan melakukan pelayanan dan menjadi seoarang biarawan dan biarawati,menjadi pelayan Tuhan adalah tugas yang sangat mulia dan tidak semua orang mendapat panggilan tersebut jadi harus patut di syukuri.
Saya juga ingin bertanya,bagaimana dengan biaran dan biarawati yang tiba tiba keluar atau tidak ingin menjadi pastor atau suster lagi,apakah itu menjadi dosa mereka?
Toong dilihat jawaban pertanyaan teman di atas, belum jauh kok, karena pertanyaannya sama. Tks
HapusSatu hal Yang saya dapatkan Dalam pembelajaran Kali ini yaitu Hidup membiara adalah coral hidup. Bukan fungsi gerejawi. Hidup membiara bukan lah suatu paksaan melainkan panggilan Dari Tuhan Dan kesiapan Dan kesetiaan untuk mengabdikan diri sepenuhnya dengan Tuhan, persatuan erat dengan Kristus itulah inti dan tujuan hidup membiara. Tanpa persatuan dengan Kristus, hidup membiara akan rapuh karena tidak memiliki dasar
BalasHapusPISTEUEN TELEVANI ZEGA
XII MIPA 1
Terimakasih Pak 🙏
Selamat pagi pak
BalasHapusSaya Petra paskani ndruru dri kls xii mipa 2.
Saya ingin bertanya
Bagaimana dengan orang orang yg hanya masuk dalam biara menjadi biarawan biarawati hanya karna ketidak mampuan org tua untuk meneruskan mereka ke perguruan tinggi sehingga mereka memutuskan untuk masuk menjadi biarawan biarawati bukan kah di nias ini kebanyakan begitu kan pak? Jadi setelah mereka tidak mampu mengikuti peraturan mereka keluar begitu saja, bahkan ada yg hampir kaul kekal namun akhirnya menikah, apa dampak yg akan terjadi ketika mereka tidak setia pada panggilan itu?
Petra yang baik,
HapusJangan memastikan bahwa karena penyebab ini banyak meninggalkan panggilan. Kita tidak tahu, karena panggilan itu merupakan jawaban bebas seseorang atas penggilan Allah. Jadi kalau pada akhirnya dia keluar itu juga pilihan bebas dan bahkan uskup tidak bisa memaksa seseorang harus tetap dalam panggilannya.
Jika memang motivasi sebelumnya masuk biara hanya agar terbebas dari biaya untuk sekolah saya rasa itu menjadi urusan dan tanggung jawab pribadi seseorang.
Terimakasih atas pelajarannya hari ini ya pak,
BalasHapusSaya ingin bertanya apa maksud dari kalimat "berjiwa merdeka dalam hidup membiara"
Karena saya sering mendengar kalimat tersebut
Terimakasih 🙏🙏
Merdeka artinya bebas. Bebas dalam memilih cara hidup, bebas dalam menjalannya. Artinya itu bukan karena paksaan siapapun. Meskipun mereka sangat terikat dengan ketentuan-ketentuan yang amat ketat, mereka tetap merasa nyaman dan tidak merasa dibatasi. Mereka menjalaninya dengan bebas
HapusNama :JHUAN SAROTOTONAFO ZALUKHU
BalasHapusKelas : XII-MIPA2
Dari pembelajaran hari ini, saya mengetahui bahwa Hidup membiara adalah suatu corak atau cara hidup yg di dalamnya orang hendak bersatu dan mengikuti kristus secara tunggal melalui kaul yg mewajibkannya untuk hidup melalui tiga nasihat injil, yakni:
1.kaul keperawanan, dengan mengucapkan kau keperawanan orang membaktikan diri secara total dan menyeluruh kepada kristus, dimana org yg hidup membiara melepaskan haknya untuk hidup berkeluarga demi kerajaan Allah
2. Kaul kemiskinan,dengan mengucapkan kaul kemiskinan, org yg hidup membiara berjanji untuk hidup dalam kesederhanaan dan rela menyumbangkan apa saja demi kerasulan
3. Kaul ketaatan, dengan mengucapkan kaul ketaatan org berjanji akan patuh kepada pimpinannya dan rela membaktikan diri kepada hidup dan kerasulan bersama.
Terima kasih🙏
Jhuan yang baik
HapusLuar biasa kamu sangat memahaminya. Semangat
Selamat pagi pak saya Setiawati zendrato dari kelas XII Mipa2 mau bertanya tentang hidup membiara
BalasHapusNah sebagai pertanyaan saya pak
Mengapa dibanyak negara barat kehidupan membiara tidak terlalu di minati lagi oleh orang² mudah dan bagaimana memupuk panggilan hidup membiara itu pak
pertama di negara barat jumlah penduduk semakin menurun karena banyak orang memilih tidak menikah ataupun menikah tetapi tidak ingin memiliki anak karena kesibukan bekerja.
HapusKedua sebenarnya bukan hanya di negara barat, juga di beberapa tempat di Asia panggilan sangat kering karena kurang promosi atau karena daya tarik duniawi lebih menarik
Untuk memupuk panggilan hidup membiara itu harus ada promosi dari tarekat atau kongregasi, orangtua menghimbau anak-anak untuk mengikuti berbagai kegiatan yang melibatkan para biawaran-biarawati, dan seperti sekarang di sekolah ada materi pelajaran khusus ini. Itu merupakan sebagian cara dari banyak cara lain yang bisa dilakukan
Nama : Ifemona Sarofamati Daeli
BalasHapusKelas: XII MIPA2
Apakah kita sebagai kaum awam dapat menjalin keakraban dengan Tuhan sama seperti orang orang yang telah membiara?
Bisa
HapusNama:Jessica Manao
BalasHapusKelas:XII Mipa 1
Baik yg menjadi pertanyaan saya ialah bagaimana jika seseorang memiliki panggilan,namun yg menjadi kendalanya ia bukanlah orang katolik namun ia memiliki panggilan.
Dan yg menjadi kendala lainnya adalah orangtua atau keluarga yg tidak mendukung hal tersebut.Apakah jika ia memilih untuk mengikuti panggilannya dan dibaptis menjadi orang ketolik tanpa persetujuan dari keluarga atau orangtua dapat diterima oleh gereja?
Terimakasih🙏
Syaratnya harus menjadi katolik, terlepas dari apakah keluarga yang bersangkutan merestui atau tidak. Karena jika Tuhan yang memanggil, siapa dapat menghalanginya?
HapusNama : Henry Junior Zai
BalasHapusKelas : XII Mipa 1
Terimakasih pak, atas pembelajaran kali ini. Pada materi diatas tentang kaul² dalam hidup membiara, pada bagian a.Kaul Kemiskinan. Yg kita ketahui berdasarkan materi tersebut berarti melepas hak untuk tidak memiliki harta benda tersebut. Jadi mengapa ada biarawan dan biarawati yg menggunakan gawai/gadget. Apakah itu termasuk pelanggaran atao bagaimana Pak?
Terimakasih 🙏
Pertanyaan yang baik, Henry.
HapusLaptop, handphone sesungguhnya merupakan alat. Sama seperti buku dan pulpen. Memang di zaman ini gadget malah tidak bisa dihindarkan dimiliki oleh para pastor atau suster sebagai sarana pelayanan dan pewartaan. Memang Paus Fransiskus menghimbau agar para biarawan biarawati membatasi diri untuk penggunaannya dan hanya dimanfaatkan untuk karya pelayanan dan pewartaan
Nama : Niscaya Aprian Nazara
BalasHapusKelas: XII-MIPA 1
Terima kasih atas pembelajaran tentang panggilan hidup membiara🙏
Pada materi diatas terdapat tiga kaul yang diikarkan, salah satunya adalah kaul kemiskinan. Jadi pertanyaan saya adalah apakah seorang biarawan/i tidak bisa hidup dalam kemewahan, padahal ada yang menggunakan sesuatu yang berlebihan atau menggunakan gawai, walaupun tidak semuanya. Karena kaul kemiskinan itu hidup dengan sederhana.
Sekian terima kasih Pak 🙏
Nicaya yang baik,
HapusPersis di atas ini pertanyaanmu sama dengan Henry, maka jawabannya sama. Bisa kamu baca. Tks
Nama : ernesty halawa
BalasHapusKelas: XII mipa1
Yg saya dapatkan dri materi yg bapak berikan yaitu dalam hidup membiara itu merupakan ungkapan hidup manusia yg menyadari dirinya bahwa hidupnya ada dihadirat allah yg diungkapkan secara menyeluruh,padat dan org melepaskan diri dari segala urusan yg membentuk hidup berkeluarga.terimakasih🙏
Terimakasi untuk pembelajaaran hari ini pak. materi yang sangat menarik. jadi ada beberapa hal yang membuat saya tertarik dimana orang yang mungkin ingin hidup membiara karena dia suka atau merasa tertarik. Namun, ada sedikit kendala yang membuat dia tidak diterima untuk hidup membiara. Karena salah satu alasan tidak bisa merasakan rasa suka kepada lawan jenisnya(tidak normal). Nah, mengapa alasan itu bisa membuat seseorang yang ingin hidup membiara tidak diterima? padahal, satu tantangan untuknya bekurang.
BalasHapusterima kasih
Tidak menyukai lawan jenis (tidak normal) maka tidak diterima sebagai biawaran-biarawati. Jika ini misalnya diterima maka bisa jadi dia tertarik kepada sesama jenis, malah lebih parah kan.
HapusTetapi sesungguhnya mengapa hanya yang normal secara seksual diterima agar:
1. Menjadi biarawan/ti tidak hanya sebagai pelarian saja
2. Agar sungguh-sungguh panggilan itu selalu diuji setiap saat. Hanya dengan melewati ujian maka iman semakin kokoh kuat
Nama : Martinus lawolo
BalasHapusKelas: 12 MIPA 1
setelah membaca materi di atas saya menyimpulkan bahwa menjadi seorang biarawan atau biarawati itu sangatlah susah tidak semua orang dapat bertahan dalam pekerjaan tersebut.karena ada banyak peraturan dalam pekerjaan tersebut yang sangat berbalik dengan kebutuhan manusia. Oleh karena itu seseorang yg terpilih itu atau orang yg berkeinginan bergabung harus benar-benar menaati peraturan yang ada dan memberi hati sepenuhnya dalam pekerjaan tersebut.
Terjemah kasih
Pak saya mau bertanya dari yg pernah saya ketahui ada seorang pastor atau suster yg keluar dan membentuk keluarga,apakah itu diperbolehkan atau mereka yg seperti itu menerima konsekuensi dari biara yg mereka tempati?
BalasHapusNaomi Adrianu
Hapus12 mipa 1
Naomi yang baik
HapusMenjadi biarawan/ti itu adalah pilihan bebas. Juga kalau pada akhirnya seseorang mimilih untuk menikah, maka itu sah-sah saja asal keputusannya sungguh diambil secara bebas. Konsekuensinya tergantung berapa lama dan sudah kaul seumur hidup atau belum.
Nama : Filipus Rizky Tri Glorius Gea
BalasHapusKelas : XII - MIPA 1
Dari materi di atas, saya ingin bertanya tentang makna dan arti hidup religius yaitu Apakah Pentahbisan dikatakan tidak sempurna jika tidak di lambangkan dengan kristus???
Filipus, bacalah dengan baik
HapusTerimakasih untuk materi hari ini pak, dari materi ini saya mengerti tentang panggilan hidup membiara
BalasHapusNama :Rudolf Alwin Lase
BalasHapusKelas:XII-MIPA2
Terimakasih atas pembelajaran hari ini pak,dengan pembelajaran hari ini saya dapat mengetahui bahwa kaul biarawan/biarawati bukan hanya sekedar janji atau sumpah semata saja,melaikan itu sebagai simbol bahwa dia benar² bersatu dalam kristus
Ketiga kau tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sikap radikal.mencintai bapa(keperawanan),pasrah kepada kehendak bapa(ketaatan),serta bergantung dan berharap hanya kepada bapa(kemiskinan)
Terimakasih🙏
Nama : Puji Eljelina Zebua
BalasHapusKelas : XII MIPA 2
Terimakasih untuk materi hari ini pak, namun di materi ini saya ingin bertanya.
Apakah seorang kaum awam yang bukan merupakan biarawan/biarawati dibenarkan bila Ia tidak berkeluarga?
Terimakasih🙏
Asal pilihan itu merupakan pilihan bebas, maka tidak ada masalah dengan itu.
HapusNama : ELVIRA ZEBUA
BalasHapusKelas : XII MIPA 2
Terimakasih untuk materi ini pak. Dalam materi ini saya mengetahui bahwa dalam hidup membiara terdapat 3jenis kaul yaitu kaul kemiskinan, kaul ketaatan, dan kau keperawanan.
Saya tertarik pada satu kaul yaitu kau keperawanan, karena pada materi dijelaskan bahwa dengan kaul keperawanan, sikap penyerahan diri seorang Kristen dinyatakan dalam seluruh hidup dan setiap segi. Intinya bukanlah "tidak kawin", melainkan penyerahan diri secara menyeluruh kepada Kristus.
Terimakasih 🙏
Nama : Andi Roni Putra Harefa
BalasHapusKelas : XII MIPA1
Terimah kasih untuk materinya pak
Jadi pertanyaan saya
Apakah di dalam suatu keluarga
Ada seorang anak muda yang ingin menjadi
Hamba Tuhan ( Pastor) padahal keluarga tidak mengizinkan karna alasan tertentu
Padahal anak ingin sekali mewujudkanya.
Gimana tindakan sang anak mengambil keputusan tersebut apakah terus melanjutkan atau membantah perintah keluarganya
Terimah kasih
Jika dia benar-benar merasa terpanggil dia harus berjuang untuk mewujudkan panggilan itu, terlepas direstui atau tidak oleh keluarga
HapusNama : Andi Roni Putra Harefa
BalasHapusKelas : XII MIPA1
Terimah kasih untuk materinya pak
Jadi pertanyaan saya
Apakah di dalam suatu keluarga
Ada seorang anak muda yang ingin menjadi
Hamba Tuhan ( Pastor) padahal keluarga tidak mengizinkan karna alasan tertentu
Padahal anak ingin sekali mewujudkanya.
Gimana tindakan sang anak mengambil keputusan tersebut apakah terus melanjutkan atau membantah perintah keluarganya
Terimah kasih
Nama:Niken
BalasHapusKelas:XII-MIPA1
Terima kasih pak utk materi hari ini.
Dari materi ini saya sangat tertarik pada kaul kemiskinan karena mereka yg memilih hidup membiara melepaskan hak utk memiliki harta.ia mengikuti Kristus yg sukarela melepaskan haknya utk memiliki harta benda.oleh karena itu,diperlukan sikap batin rela menjadi miskin seperti yg dituntut Yesus dari murid-muridnya dan orang yg mengucapkan kaul kemiskinan rela menyumbangkan bukan hanya harta bendanya demi kerasulan,melainkan juga tenaga,waktu,keahlian,dan keterampilan bahkan segala kemampuan dan seluruh kehidupan.
Dari kaul ini banyak hal yg dapat dipetik salah satunya adalah gaya hidup yg sederhana.
Nama:Elisabet Kris Noverlina Laia
BalasHapuskelas:XII Mipa 2
pada materi diatas yg ingin saya tanyakan adalah apa yg kita lakukan jika orang tua menginginkan kita menjadi biarawan biarawati sedangkan kita tdk menginginkan nya?
Sekian dan Terimakasih🙏
Ingat bahwa penggilan itu harus berdasarkan pilihan bebas manusia. Terangkanlah bahwa anda merasa tidak terpanggil menjalani cara hidup itu. Saya rasa bisa diterima asal dikomunikasikan dengan baik.
HapusNama : Damai Putera Telaumbanua
BalasHapusKelas : XII Mipa 2
Pertanyaan :
"Kaul keperawanan bukanlah ("tidak kawin")
Melainkan penyerahan secara menyeluruh terhadap kristus".
Jadi Pak,
Bagaimana dengan wanita yg berkeinginan untuk jadi biarawati tapi mengalami kecelakaan seksual (dinodai oleh laki2 tak bertanggung jawab tetapi tidak diinginkan olehnya).
Apakah wanita tersebut masih bisa menjadi biarawati?
Untuk kasus-kasus tertentu seperti ini uskup dan pempimpin mempunyai penilain tersendiri.
HapusNama : NESTIN SUNDAYAN ZAI
BalasHapuskelas : XII MIPA 2
Terimakasih pak untuk materi hari ini. Di materi diatas saya mengetahui bahwa memiliki harta benda itu hak dari setiap per orangan tersebut. Namun dlm hidup membiara ini yg perlu dihayati yaitu kaul kemiskinan. Artinya dsini org orang yg menjadi biarawan atau biarawati wajib meninggalkan harta benda mereka tersebut, karna menjadi seorang biarawan/biarawati itu menyumbangkan segala tenaga, keahlian, keterampilan bukan harta benda.
Terimakasih😊
Nama : Linda Novita Harefa
BalasHapusKelas XII MIPA 1
Terimakasih atas pembelajaran hari ini pak🙏
Kali ini, pertanyaan yang mau di sampaikan telah di sampaikan oleh teman teman yang lain,jadi bisa di mengerti 🙏
Nama : mei herpiana lase
BalasHapusTerimakasih untuk pembelajarannya pak, saya jadi tau bahwa hidup membiara adalah jawaban atas panggila allah yang dijalani dengan tiga kaul yaitu
Keperawanan
Kemiskina
Ketaatan
Terimakasih
Nama : Jesica Miranda Gea
BalasHapusKelas : XII MIPA 2
Terimakasih untuk materi hari ini pak.
Dari pelajaran diatas saya mengetahui bahwa menjadi seorang biarawan dan biarawati itu adalah sebuah pilihan hidup.hidup membiara merupakan jawaban atas panggilan Tuhan untuk melayani dan menguduskan, hidup membiara itu merupakan pilihan setiap orang.yg artinya seseorang yang hidup membiara adalah orang yang hendak bersatu mengikuti Kristus dan dgn mengucapkan ketaatan, janji serta rela membaktikan diri nya kepada hidup kerasulan
Terimakasih 🙏
Nama: Arif Selamat Laoli
BalasHapusKelas: XII-Mipa1
Pembelajaran hari ini sangat berguna bagi kehidupan kita sebagai umat yang beragama yaitu menjadi biarawan dan biarawati merupakan panggilan hidup.Namun pada pembelajaran kali ini ada sebuah pertanyaan saya pak, apa sih pak yang menjamin hidup kita jika kita menjadi bagian dari biarawan dan biarawati.Sekian Pak
XII Mipa 2
BalasHapusRizen Hura
Trimakasih pak untk materi hr ini,Luar biasa...Namun ada sedikit keganjalan/sesuatu yg kurang mengena untk saya pahami ialah...tentang pilihan Kaum Pembiara untk tdk menikah dgn penjelasanya di materi ialah untk kerajaan sorga...Namun disitu tdk dijelaskan apa Makna Dr jalan yg dipilih trsbt sebab dr awal Allah sdh memberikan Perintah Untk berkeluarga dan beraknak cucu dan dgn begitu pribadi trsbt lebih leluasa Berbagi Kasih trhdp sesamanya...drpda hrus Menyucikan diri untk kerajaan soga dgn patokan Tdk menikah,,,,Trimakasih
Rizen yang baik
HapusSulit sekali saya cerna apa yang mau ditanyakan. Bisakah menyerhanakannya untuk saya? Terimakasih
Nama:Benidar Hartati Zamasi
BalasHapusKelas:XII Mipa 2
Terimakasih utk materi pembelajaran hari ini pak..
Yang menjadi pertanyaan saya pak..
Di atas telah di jelaskan bahwa jarang orang tua yg mendorong anak² nya mjd biarawan dan biarawati..
Jadi bagaimana jika seorang anak memaksa utk mjd biarawan atau biarawati tanpa izin org tua..
Apa itu gak salah ya pak..
Jika sungguh panggilan itu ada dan merupakan pilihan bebas, maka dalam hal itu bisa mengabaikan kehendak orangtua. Karena kehendak Allah harus menundukkakn yang lainnya
HapusNama:Benidar Hartati Zamasi
BalasHapusKelas:XII Mipa 2
Terimakasih utk materi pembelajaran hari ini pak..
Yang menjadi pertanyaan saya pak..
Di atas telah di jelaskan bahwa jarang orang tua yg mendorong anak² nya mjd biarawan dan biarawati..
Jadi bagaimana jika seorang anak memaksa utk mjd biarawan atau biarawati tanpa izin org tua..
Apa itu gak salah ya pak..
Nama : Elfira Harefa
BalasHapusKelas : XII MIPA 2
Terimakasih untuk materi pembelajarannya pak, dari mateti pembelajaran tersebut saya jadi tau bahwa hidup membiara adalah jawaban atas panggilan allah yang dijalani dengan tiga kaul yaitu
Keperawanan
Kemiskina
Ketaatan
Nama: Pristine Gabriella Hemitulo Duha
BalasHapusKelas: XII MIPA 1
Baik pak, dari materi di atas. Pada aspek asketis dan aspek apostolis apakah bisa lebih di perjelas? Karena, saya masih kurang memahaminya
Pristine yang baik
HapusAspek asketis itu adalah ketaatan kepada pemimpin seperti pembing rohani atau guardian. Aspek apostolis berarti kerelaan untuk membaktikan diri kepada hidup dan terutama kerasulan bersama
apa yang dimaksud dengan kaul-kaul? dan bagaimana jika ada pastor atau suster yang akhirnya memilih keluar dan membina keluarga? apakah ada konsekuensi yang akan mereka terima?
BalasHapusKaul itu sama dengan ikrar atau janji atau dalam arti tertentu bisa berarti sumpah. Jika pada akhirnya seorang biarawan/ti menikah, maka itu juga merupakan hak mereka atas kehendak bebeas yang mereka miliki.
HapusKonsekuensinya tergantung tahapan mana yang sudah mereka lewati sebagai biarawan/ti
Nama: Sowua putra Hia
BalasHapusKelas:XII MIPA2
Terimakasih untuk pembelajaran hari ini pak, pertanyaan saya pak, bagaimana jika seseorang tidak menerima panggilan nya tersebut dan malah ingin berkeluarga?
Semua itu pilihan bebas manusia.
HapusNama saya Nice Gulo
BalasHapusKelas 12 MIPA 1
Kita pernah mendengar kasus suster,pastor meninggalkan pelayanannya untuk menikah yang seharusnya itu sangat pantang untuk dilakukan karena ia telah berjanji kepada Tuhan. Jika memutuskan untuk menjalani biara, harusnya ia mem persiapkan diriterhadap panggilan hidupnya dan bukan sekedar coba" tetapi untuk setia sampai kaul kekal
Nama:Ernest Duta Haga Zebua
BalasHapusKls.:12mipa 1
Saya mau bertanya bagaimana kalau para suster atau pastor membuat kesalahan yg sungguh fatal, misalnya mengonsumsi narkoba atau lain2, apakah mereka tidak bisa hidup membiara lagi setelah membuat kesalah yg sungguh fatal? Terimakasih
Tahta Suci atau uskup setempat bisa menetapkan keputusan tentang itu apakah bersangkutan dikeluarkan dari baira atau dibebastugaskan dari tugas jabatan imamat (suspensi) sendainya dia seorang imam.
HapusNama:Asni marida hulu
BalasHapusKelas:XII MIPA 2
seseorang yg sudah menjadi suster ketika memutuskan untuk keluar dari kesusteran dan menajalani kehidupan seperti biasa apakah menjadi dosa?
Harus dipahami dulu bahwa menjadi biarawan/ti adalah panggilan bebas manusia. Jika akhirnya seorang biarawan atau biarawati meninggalkan biara maka itu juga pilihan bebasnya. Tentu soal berdosa atau tidak hanya Tuhan yang tahu, karena seseorang keluarg dari biara ada banyak ragam alasannya. Jadi tergantung alasan mengapa ia keluar juga.
HapusNama : Frederik Zai
BalasHapusKelas : XII MIPA 1
Sebelumnya saya minta maaf karena sangat terlambat, saya tidak mengerti bagaimana cara memenuhi syarat bahwa telah mengikuti pembelajaran
Saya sangat tertarik dengan materi pembelajaran ini, karena saya juga sudah mendengarkan kisah atau pembelajaran seperti ini, yaitu dari kakak teman saya
Awalnya beliau bercita cita sebagai guru matematika, namun karna suata kendala dari ortu maka ia menunggu dan mengikuti aktivitas yg dapat menunjang masa depan nya, sampai ia mendapat undangan dan biayasiswa yg sangat luar biasa dari salah satu universitar besar di luar negeri
Akan tetapi beliau menolak hal tsb, dan lebih memilih untuk menjadi seorang suster.
Dan saya percaya itu adalah rencana terbaik bagi beliau begitu juga dengan saya, saya yakin dan percaya tiada yg mustahil dan jalan terbaik sudah Tuhan sediakan.
Terimakasih pak.
Friderik yang baik...
HapusTetap semangat, jaga kesehatan
Nama:sipriana Erlina Serasi buulolo
BalasHapusKelas:xii mipa 2
Terimakasih pak atas pembelajaraanya.Akhirnya saya mengerti bahwa di dalam hidup membiara orang yang hidup membiara akan menjalani 3 kaul yaitu kaul kemiskinan,ketaatan dan keperawanan.
Trimakasih pak.
Nama : Agneselsa Susana Lase
BalasHapusKls. : XII MIPA 1
Maaf pak saya baru bertanya yg menjadi pertanyaan saya ad yang pertama, kita ketahui bahwa adanya kasus tentang perkawinan yang dilakukan pastor dan suster nah yg menjadi pertanyaan saya apakah ad hukuman yg di berikan kepada kedua ataupun sangsi yg mereka dapat atas perbuatan mereka?
Pertanyaan kedua apakah suster yang telah menerima kaulkekal dapat melepaskan diri atau keluar dari tugas sebagai suster/biarawati?
Terimakasih 🙏
Elsa yang baik
HapusDalam kasus imam tertahbis meniah dengan suster, jelas melanggar janji selibat yang telah mereka ikrarkan. Namun menikah juga merupakan keputusan bebas mereka, sama persis ketika mereka memilik untuk selibat. Gereja tidak dapat menghukum mereka secara fisik, namun diekskomunikasi. Jika sudah demikian mereka tidak akan mendapatkan pelayanan sakramen dari gereja, sampai mereka menyatakan tobat dan memenuhi syarat untuk diterima kembali dalam gereja katolik.
Untuk seorang imam tertahbis harus mengajukan surat ke tahta suci untuk dibebaskan dari jabatan imamat dan untuk bisa diterima kemmbali dalam gereja katolik sebagai umat biasa. Dan sebelum mendapat restu dari tahta suci (pasu) dia tidak dapat menerima sakramen apapun dalam gereja. Tetapi untuk mengikuti kegiatan dan ibadat dalam gereja tidak dilarang.
Nama: indah permata sari gea
BalasHapusKelas: Xll ips 1
Saya mau bertanya mengapa tanpa persatuan dengan Kristus ,hidup membiara akan rapuh? Dan bagaimana cara agar persatuan dengan Kristus jauh dgn nama nya " Rapuh" Dalam hidup membiara?
Terimakasih pak 🙏
Indah yang baik
HapusSebenarnya semua orang beriman (bukan hanya biarawan/ti) tanpa persatuan dengan Kristus hidup ini menjadi rapuh. Caranya untuk biarawan/ti dengan menaati kaul yang telah mereka ucapkan dan menjalani hidup mereka sesuati tuntutan dan aturan hidup membiara
Nama:Masrina Lase
BalasHapusKelas:XII IPS 1
pertanyaan saya pak
Apa itu arti dari kata kaul di atas?
Dan apakah kaul2 tersebut,khususnya kaul keperawanan hanya dapat dIhayati dalam hidup membiara?
Kaul serupa dengan janji, ikrar atau sumpah.
HapusDi luar hidup membiara juga untuk tetap menjadi perawan itu adalah sebuah pilihan
Selamat pagi pak, atas nama berkat jaya laia
BalasHapus12 IPS 2
Saya sangat tertarik akan materi ini pak, karena membahasa tentang pilihan hidup, yg menjadi pertanyaan saya adalah,bagaimana jika seorang suster atau pastor bahkan bruder yg sdh di nyatakan sah, kemudian mengambil keputusan untuk keluar dari pilihan hidupnya menjadi biarawan dan biarawati, bagaimana tindakan agama dalam hal seperti itu pak?? Terimakasih 🙏
Berkat yang baik... pertanyaan ini sudah lebih 10 orang menanyakan. Mohon berjuang sedikit untuk membaca jawaban untuk pertanyaan teman-teman anda di atas
HapusNama:Rizky pratama
BalasHapusKelas:XII-ips 1
Terima kasih pak atas pelajaran pada hari ini,saya ingin bertanya apa saja tugas seorang biarawan dan biarawati untuk gereja?
Secara konkrit para biarawan biarawati membantu melayani gereja, ada yang di rumah sakit, ada yang jadi guru atau dosen, ada yang khusus mendoakan gereja, mengelola asrama dan mewartakan firman Tuhan di tengah-tengah umat
HapusSelamat pagi pak...
BalasHapusPerkenalkan nama saya Megasari Ndraha, saya dari kelas XII IPS 2.
Dari materi yang telah saya baca, saya menjadi mengerti bahwa sesungguhnya hidup membiara bukan fungsi gerejawi, melainkan corak hidup yang didalamnya orang hendak bersatu dan mengikuti Kristus secara tuntas, melalui kaul yang mewajibkan untuk hidup menurut tiga nasihat hidup yaitu keperawanan, kemiskinan dan ketaatan. Kaul keperawanan ini membuktikan bahwa sesorang membaktikan diri secara total dan menyeluruh kepada Kristus. Kaul kemiskinan menunjukkan janji akan hidup dengan kesederhanaan dan rela menyumbangkan apa saja demi kerasulan. Sedangkan mengucapkan kaul ketaatan merupakan janji seseorang untuk patuh kepada pemimpinnya dan rela membaktikan diri kepada hidup dan kerasulan bersama.
Ketiga kaul tersebut bukan merupakan inti hidup membiara. Inti hidup membiara adalah persatuan erat dengan Kristus melalui penyerahan diri secara total dan menyeluruh kepada Kristus. Hidup membiara juga merupakan panggilan panggilan Tuhan bagi seseorang untuk hidup melayani dan menguduskan dunia.
Luar biasa...
HapusNama : Prima Harlit Zega
BalasHapuskelas : Xii-ips 2
Saya punya pertanyaan,pak.
1.Apakah gereja katolik mengizinkan seseorang menjadi pastor/suster, namun telah kawin sebelum ditahbiskan
2.Apakah seseorang dapat melepaskan dirinya dari panggilan hidupnya baik itu pastor atau suster?
1. Beberapa kasus terjadi, namun ini dalam keadaan luar biasa dan hanya dengan izin tahta suci bisa terlaksana.
Hapus2. Bisa, karena itu pilihan bebas namun dengan konsekuensi yang melekat
selamat pagi pak,
BalasHapusNama:kristina novita laia
kelas:XII--IPS 2
Pertanyaan saya pak apakah kehidupan membiara masih dibutuhkan oleh dunia dan gereja saat ini?
Justru sangat dibutuhkan
HapusSelamat pagi pak,terimakasih atas pelajaran pada hari ini,saya mau bertanya,ketika kita memilih untuk menjadi seorang pastor atau suster,selain hidup sederhana apakah ada pantangan yg tidak boleh mereka lakukan?dan pertanyaan saya terakhir mengapa ketika menjadi suster,keperawanan adalah hal yg harus di jaga dan tidak boleh hilang?
BalasHapusTerimakasih pak🙏
Nama :Ravi telaumbanua
Kelas:XII IPS 1
Pantangannya adalah aturan dan kaulnya.
HapusSoal keperawanan Ravi jangan melihatnya terlalu sempit melulu hanya soal fisik (hymen) tetapi keperawan sangat luas, selain soal fisik tetapi justru lebih kepada bagaimana ia menjaga kemurnian dirinya dari pengaruh pengaruh pornografi dan tentu juga hubungan seksual.
Selamat pagi pak
BalasHapusSaya Almerdo Agsa Soroinama Hia kelas 12 IPS 1
Saya beberapa hari yang lalu membaca artikel yang membahas tentang kasus hubungan gelap antara biarawan dan biarawati di Afrika Dan Cile(bisa di search di google). Disana dikatakan biarawati sebagai korban yang diharuskan tunduk pada kaul ketaatan dan mengikuti perintah dari atasan, baik pastor atau uskup. Ditemukan beberapa suster disana hamil dan harus mengalami perawatan, bahkan ada yang di aborsi, padahal melanggar perintah Tuhan dimana aborsi dilarang. Saya cukup prihatin dengan keadaan tersebut. Menurut bapak, bagaimana sikap gereja terhadap hal ini, serta bagaimana seharusnya bayi dalam kandungan itu diperlakukan, dan begitu juga suster yang telah hamil?
Terimakasih
Alerdo yang baik...
HapusMemang menjadi keprihatinan kita semua bahwa di beberapa tempat dan beberapa kasus sungguh hal itu terjadi. Tetapi sikap Gereja sangat jelas, kalau bisa search juga bahwa Paus Fransisikus sudah memecat hampir 50 uskup yang terlibat dalam kasus serupa atau sekurang-kurangnya menutup-nutupi kasus pelecehan seksual yang terjadi dalam gereja (terutama kepada putra-putri altar).
Demikian juga soal pelanggaran kaul dan aborsi, sikap Gereja tetap pada ajarannya dan menjalankan hukum-hukum yang telah ditetapkan.
Namun sebagai hiburan, sesungguhnya bukan hanya dalam Gereja katolik ada hal itu di agama lain juga terjadi. Semua tergantung kepada pribadi.
Selamat pagi pak,
BalasHapusSalam sehat untuk kita semua !
Nama : Merlis Yuspita Gea
Kelas: XII- IPS 2
Yang saya tanyakan adalah apakah kedisiplinan suster terhadap orang lain (dalam arti tertutup) merupakan kunci jalan menuju kebenaran.?
Selamat pagi pak..
BalasHapusNama:Elfani Dita Pradana Laoli
Kls:XII IPS 2
Yg menjadi pertanyaan saya di materi tersebut adalah
Apakah kaul",khususnya kaul keperawanan,hanya dapat dihayati dalam hidup membiara?
Selamat pagi pak
BalasHapusPada materi ini saya ingin bertanya...
Sebelum seseorang memutuskan untuk menjadi seorang biarawati, apa proses atau tahapan yang harus mereka jalani?
Biasanya mereka jadi aspiran dulu. Mereka hidup di salah satu komunitas para suster untuk melihat cara hidup mereka dan bergaul dengan mereka, maka dari situ seseorang dapat memutuskan apakah dia melanjutkan atau tidak. Semua menjadi keputusan bebas seseorang
HapusSelamat pagi pak.
BalasHapusNama:Ardian Oloheta Ndruru
Kelas:XII IPS 2
Terimakasih atas materi pagi ini pak,
Yang menjadiPertanyaan saya pak,
Apakah hanya ketiga kaul-kaul tersebut yang dapat dihayati dalam hidup membiara atau masih ada yang lain?? Terimakasih
Selamat siang pak
BalasHapusNama: Finish Best Imelda Hia
Kelas: XII IPS1
Yang menjadi pertanyaan saya pak, apa saja yang menjadi tantangan hidup membiara dan bagaimana cara para Biarawan dan Biarawati agar tetap setia terhadap panggilan mereka.
Terimakasih pak
Nama: Yasinta Fitria Zebua
BalasHapusKelas: XII IPS 2
Saya mau bertanya pak apakah kaul-kaul,khususnya kaul keperawanan hanya dapat di hayati dalam kehidupan membiara.
Nama : yofita f. Halawa
BalasHapusKelas: XII-ips I
Selamat siang pak dan salam sehat dari saya untuk semua.
Saya mau bertanya pak, mengenai pembelajaran bapak pada hari ini, yang menjadi pertanyaan saya adalah apa yang menyebabkan banyak biarawan/biarawati meninggalakan biara dan menanggalkan jubah.
Terima kasih.
Yofita yang baik...
HapusPertanyaan ini sulit sekali dijawab, karena ada banyak sekali penyebab seseorang keluar dari biara, mulai dari keluarga yang terus menginginkan dia keluar, bisa juga karena sentimen dalam komunitas, bisa karena godaan duniawi (lawan jenis, uang dll), dan banyak alasan lain.
Hanya yang harus dicatatat bahwa yang keluar dari biara pada umumnya bukan karena lawan jenis (meskipun ini sedikit banyak)
Selamat siang pak
BalasHapusNama: FENDI ALEXMAN ZAI
Kelas: XII IPS 2
Pertanyaan: Apakah kehidupan membiara diawali dengan pilihan hidup yang di wujudkan dalam bentuk pengingkaran kaul?
Terimakasih 🙏
Nama Rudolf aman jaya telaumbanua
BalasHapusKelas 12 ips 2
Pertanyaan saya pak mengapa hidup membiara merupakan ungkapan hidup manusia Yg menyadari Bahwa hidupnya berada di hadirat Allah ?
Terimah kasih.
Nama : Dina vincensia
BalasHapusKelas: XII IPS 1
baik pak,trrimakasih atas materi pembelajaran pada hari ini.
Yang saya tanyakan yaitu bagaimana cara memupuk panggilan hidup membiara.terimakasih
Selamat siang pak, trimakasih ats materi yang diberikan pada hari ini dan saya mempunyai satu pertanyaan sebagai kaum awam,dan saya juga belum mengetahui nya sampai sekarang. jadi untuk dapat menjadi pastor,suster, bruder harus mengucapkan 3 kaul. yaitu kaul keperawanan,kemiskinan, dan ketaatan. yang menjadi pertanyaan saya,mengapa ke 3 kaul tersebut sangat penting untuk bisa menjadi pastur,suster, dll. mohon penjelasannya
BalasHapusatas nama erwin zega xii ips 2
HapusErwin yang baik ...
HapusBaca materi dengan sebaik-baiknya ya... pahami dulu pasti akan terjawab
Nama : gregorius daya
BalasHapusKelas : Xii ips2
Mohon izin bertanya pak.
Kita ketahui dulu bahwa seorang suster memiliki 3 kaul dalam hidup. Nah ,yang mau saya tanyakan yaitu bagaimana jika seorang suster tidak mengindahkan salah satu kaulnya apakah dia masih tetap dikatakan sebagai suster ?
NAMA PIUS PASKALIS NDRURU
BalasHapusKELAS:12 IPS 1
PERTANYAAN SAYA PAK:bagaiman jika ketiga nasihat injil itu yakni keperawanan,kemiskinan, ketaatan,salah satunya tidak terpenuhi contonya kemiskinan apakah gagal atau tidak bisa mengikuti yesus secara tuntas?
Terimaksih
Selamat Siang pak😊
BalasHapusSalam sehat untuk kita semua. Perkenalkan nama saya Florencea zalukhu kelas XII IPS 2. Materi pada pertemuan hari ini, menurut saya sangat bagus. Baik dalam segi Komentar terhadap hidup membiara dan juga terhadap panggilan hidup masing2. Jadi menurut pemahaman saya, hidup itu adalah pilihan(jelas), semua manusia memiliki pilihan hidupnya sendiri,begitu juga dgn hidup membiara. Menyerahkan hidup hanya untuk Allah memang sudah kewajiban semua umat, tapi sedikit beda dgn hidup membiara. Jadi, dari materi hari ini, membuka wawasan kita akan hidup para biarawan/ti yang lebih mendalam. Sekian dan Terimakasih.
Nama : Karunia berkat jaya Zai
BalasHapusKelas :XII IPS-2
Dari bacaan diatas terdapat beberapa kaul sebagai syarat menjadi biarawan dan biarawati yakni 3 kaul kemiskinan, kaul ketaatan dan kaul keperawanan. Nah, yang menjadi pertanyaan saya apakah dari kaul diatas mempunyai hubungan satu sama lain agar bisa menjadi panggilan Tuhan?
Terimakasih untuk pembelajaran pada hari ini pak,
BalasHapusSaya: Marina friska serlina Lase
Kelas: Xll ips 1
Sudah kita ketahui bahwa dalam aturan gereja pastor katolik harus hidup selibat untuk di tasbihkan, tetapi mengapa ada pengecualian terhadap pendeta Anglika yang beralih ke katoli!.
Dan mengapakah laki-laki yang sudah menikah di amazon,bisa menjadi pastor? Bukankah, pastor harus hidup selibat untuk di tahbisakan???
Selamat sore pak🙏
BalasHapusNama:Vingki Julisman Zai
Kelas:XII IPS 2
Yang menjadi pertanyaan saya pak yaitu bagaimana upaya atau cara mengatasi tantangan dalam kehidupan keluarga saat ini?
Selamat sore pak
HapusNama : Vingki julisman zai
Kelas : XII IPS 2
Yang menjadi pertanyaan saya pak yaitu mengapa di banyak negara barat kehidupan membiara tidak terlalu diminati lagi oleh kaum muda?
Karena bagi kaum muda sudah tidak menarik cara hidp seperti itu. Ada sesuatu yang lebih menarik
HapusNama:rebecca oktaviani bali
BalasHapuskls: 12 ips 2
Terima kasih buat pembelajarannya pada hari ini pak.Yang menjadi pertanyaan saya,Apa yang menyebabkan biarawan biarawati tidak boleh menggunakan alat-alat elektronik,sedangkan suster yang lain bisa menggunakannya bahkan mereka juga mempunyai profesi lain?
terima kasih.
Rebeca yang baik...
HapusSetiap kongregasi/tarekat religius ada aturan yang mengatur apa yang boleh dan tidak boleh untuk setiap anggotanya. Dan aturan itu tidak sama untuk semua kongregasi. Misalanya para suster klaris yang lebih banyak mereka berdoa dan penengan diri, maka alat-alat komunikasi dengan dnia luar tidak terlalu mereka perlukan. Jadi itu tergantung kebutuhan saja
Nama pria mansyah zalukhu
BalasHapusKelas 12 ips 2
Yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana jika orang yang bercita cita jadi imam sejak dari kecil, namun batal karena dia anak tunggal.
Apa yg harus ia lakukan
Kalau dia sudah batal ya mau bilang apa lagi kan. Dia masih bisa melakukan sesuatu untuk gereja meskpiun tidak jadi imam. jadi lektor, jadi pengrus gereja dan melayani umat dengan sepenuh hati.
HapusJadi jangan menunggu jadi imam untuk berkarya untuk Gereja
Nama: Yohana Lature
BalasHapusKelas :XII-IPS 2
pertanyaan saya, mengapa ada hamba Tuhan atau pastor,biarawa dan biarawati diluar sana yang awalnya taat akan ajaran Kristus tetapi pada akhirnya murtad atau pindah keyakinan ke agama lain? Padahal dulu sangat berpengang teguh pada ajaran Kristus?
Karena setiap manusia telah diberi kebebasan oleh Tuhan.
HapusNama : Mei Listiani Hura
BalasHapusKelas: XII-IPS 1
Selamat malam pak, pertanyaan saya yaitu,apa saja syarat syarat untuk menjadi biarawan/biarawati,dan apakah seorang biarawan/biarawati harus rela meninggalkan keluarganya?dan misalnya seorang biarawati menemukan jodohnya atau laki-laki yg memang takdir nya,apakah dia boleh meninggalkan profesinya menjadi seorang biarawan/biarawati?
Terimakasih
Nama : agnes juwita wati zebua
BalasHapusKelas : 12 ips 2
Selamat malam pak
Saya mau bertanya dalam melakukan atau menjalan kan panggilan hidup membiara apa adakah tantangan dalam menjalani hidup membiara,jika ada apa saja tantangan nya?
Izin bertanya pak🙏
BalasHapusBagaimana jika seorang biarawan/wati melanggar salah satu kaul tersebut diatas?
Nama: Perjuangan Zamili
Kelas:XII IPS2
Selamat pagi Pak....
BalasHapusYang menjadi pertanyaan saya apakah jika sudah menjadi seorang biarawan/biarawati dapat menjamin mereka masuk surga kelak?
Nama;Ian Samuel Zendrato
BalasHapusKelas: IX IPS 1
Yg menjadi pertanyaan saya dari penjelasan di atas yaitu, apakah dgn menjadi pertanyaan saya
Apakah dgn hidup membiara dapat menjamin keselamatan?
Terimakasih
Nama : carles Darwin b Zai
BalasHapusKelas XII IPS 2
jadi pertanyaan saya pak mengapa hadirat Allah bisa di ungkapkan secara padat dan menyeluruh jika orang melepaskan diri dari segala urusan membentuk hidup berkeluarga
Selamat malam pak,maaf sebelum nya
BalasHapusSaya baru ngasi komentar di karna hp saya dari hari jumaat rusak.
Izin bertanya pak jadi yg menjadi pertanyaan saya , Kurang ngerti aku mengenai arti "kau",klww bisa bapak jelaskan dan kasi contoh yg lebih detil
Terimakasih.
Nama:Jul fortiran zebua
HapusKelas: 12 ips 1
Selamat malam pak🙏😇
BalasHapusBaik Pak terima kasih banyak atas materi panggilan hidup membiara yang Bapak berikan. dan pada materi ini terdapat penjelasan mengenai kaul kemiskinan, dan pada penjelasannya ada dua aspek yang dapat ditemukan yaitu aspek asketis dan aspek apostolis,yang menjadi pertanyaan saya apa yang dimaksud dengan aspek tersebut dan apa contoh dari aspek tersebut?
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak Pak 🙏
Nama: Allen Kezya Jessica
BalasHapusKelas: XII-IPS1
Nama :Elisabet zai
BalasHapusKelas :12 ips 2
Pagi pak,saya telah membaca materi yang bapak kasih tentang panggilan hidup membiara.
Pertanyaan saya bagaimana awal nya sejarah membiara itu terjadi.
Nama : Winajun Talenta Telaumbanua
BalasHapusKelas : Xll IPS 1
Selamat malam pak.Terimakasih atas materi yang bapak berikan mengenai panggilan hidup membiara.Jadi pertanyaan saya apakah hanya orang orang yang hidup membiara saja yang menemukan dimensi rohani?
Nama : Jenhur Bryan Hulu
BalasHapusKelas : XII IPS 2
Selamat malam pak,Salam damain buat kita semua dimana pun kita berada semoga kita selalu berada dlm naungan tuhan,
Nah diatas di katakan bahwa Hidup membiara adalah corak hidup, bukan fungsi gerejawi. Dengan kata lain, hidup membiara adalah suatu corak atau cara hidup yang di dalamnya orang hendak bersatu dan mengikuti Kristus secara tuntas. Jadi para biarawan di tuntut agar mengikuti teladan kristus tentu salah satunya di perbolehkan menikah/memiliki anak, sedangkan di Kejadian 1:28 – beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.
Jelas ayat diatas Allah menyuruh manusia untuk mempunyai keturunan, jadi mengapa para biarawan dilarang mempunyai keturunan?
Sekian pertanyaan saya pak,atas perhatian saya ucapkan terimakasih, Ya'ahowu.
Nama : Simon Oosaro Zebua
BalasHapusKelas : XII MIPA 1
pertanyaan saya pak
Bagaimanakah jika para biarawan dan biarawati jika mereka keluar atau pun di keluarkan dari biara tersebut apakah mereka memiliki dosa yang besar atau mereka tidak memiliki dosa karna itu adalah kemauan mereka serta setelah mereka keluar dari biara apakah mereka dapat menikah sedangkan mereka sudah mengucapkan kaul mereka saat mereka di dalam biara tersebut.
Terimakasih sebelumnya pak
NAMA: FELIKS TEODORE BUULOLO
BalasHapusKELAS: 12 IPA 2
Apakah kaul-kaul, khususnya kaul keperawanan, hanya dapat dihayati
dalam hidup membiara?
Nama:Restu Jaya Gulo
BalasHapusKelas:XII IPS 2
Saya mau bertanya pak mengapa ya didalam menjadi seorang biarawan biarawati pasti adanya acara acara seperti adanya kaul kekal pentahbisan imamat dan lain lain,emang apa sih ya pak makna dari acara tersebut?
Pertanyaan saya:
BalasHapusBagaimana sikap kita sebagai awam ketika kita melihat bahwa ada saja biarawan/i yang tidak hidup sesuai dengan kaul yang mereka janjikan?
Nama:Stevent iman p tel
BalasHapusKelas:XII ips 1
Saya ingin bertanya bagimana jika seorang biarawan dan biarawati tidak menaati kaul kaul dalam hidup membiara apa kah mereka tetap menjadi biarawan dan biarawati??
Sekian dan terimakasih
Nama:Nopi Rifka kristati Laia
BalasHapusKelas: Xll-ips2
Saya ingin bertanya pak,Sebelumnya maaf jika pertanyaan ini kurang sopan,tetapi pertanyaan ini menurut saya sering menjadi pertanyaan kebanyakan orang" yg penasaran dengan kehidupan membiara.
Jadi pertanyaannya pak,jika salah satu kaul dari hidup membiara adalah kemiskinan(dimana mereka harus melepaskan seluruh harta benda)tetapi menurut saya tidak sesuai dengan yg sering kita lihat dimana para biarawan/biarawati sudah banyak yg memiliki gadget.dsb!jadi bagaimana dengan hal tersebut pak!sekian
Nama : Cindy Florensia Zalukhu
BalasHapusKelas : XII-Mipa2
Saya sangat berterimakasih karena dapat belajar tentang panggilan hidup membiara, karena melalui pembelajaran ini saya sebagai non katolik cukup mendapat banyak pelajaran tentang ini ditambah dengan komentar2 positif serta pertanyaan2 dari teman2 yang membangun wawasan saya tentang panggilan hidup membiara. Dalam pembelajaran ini saya mengambil satu kesimpulan yg cukup penting bagi saya bahwa hidup membiara merupakan salah satu cara bagi kita sebagai org Kristen untuk lebih mendekatkan diri dan mengikut kristus, sebab dalam Markus 10 : 28-30 ada janji Tuhan yg mengatakan bahwa : "ada upah dalam mengikut Yesus". Memang banyak orang yg kurang memahami tentang panggilan hidup membiara yang mengatakan bahwa ini aneh, tapi dapat saya katakan bahwa ini tidak aneh karena ini nyata dan merupakan panggilan hidup yang diberi Tuhan secara cuma2 bagi orang2 yang dipilih-Nya. Persatuan erat dengan Kristus itulah inti dan tujuan hidup membiara. Dan saya rasa panggilan hidup membiara ini sama halnya dengan kita mengabdikan diri menjadi pelayan Allah. Ada satu motivasi yang saya dapat melalui pelajaran ini yakni dalam 2 petrus 1 : 10-11 mengatakan : Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh,supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Sekian dan terimakasih ^^
Ps : Semoga kita selalu dalam lindungin Tuhan ya, salam sehat!
Nama : andreas waruwu
BalasHapusKelas: XII IPS 2
MENGAPA YA PAK KALO MENGIKUT ALAH HARUS MENINGGALKAN KEGIATAN DUNIAWI DAN RELA MENJALANI HIDUP MISKIN
Nama : Fasrad Juang Harefa
BalasHapusKelas : XII MIPA 2
yang saya tau dalam pelajaran kali ini adalah tidak peduli apapun yang menjadi halangan untuk berbakti kepada Allah. Jika sudah menjadi panggilan pasti akan terjadi dengan indah sampai akhirnya.
Nama : Jenhur Bryan Hulu
BalasHapusKelas : XII IPS
yg dapat saya pahami dari pembelajaran tersebut ialah, kita jangan menyayangkan sesuatu yg kita anggap itu terbaik untuk diberikan kepada Allah, karna Allah telah memilih pasti akan menjadi harkat dan anugerah yg berlimpah dalam hidup kita
Nama : Jun tryman Zandroto
BalasHapusKelas : XII IPS2
Terimakasih pak untuk materinya,
Pada materi ini saya ingin mengajukan satu pertanyaan kecil, apakah kehidupan membiara ini Juga berlaku bagi kami yg beragama kristen protestan?
Terimakasih
nama : putri kasih karunia waruwu
BalasHapuskelas: XII ips1
pak saya ingin bertanya apakah setiap orang kristen memiliki panggilan
Nama: Lidwina Tri Kristina Zebua
BalasHapusKelas: Xll IPA 1
Terimakasih pak atas pembelajaran yang begitu luar biasa🙏
Jadi saya ingin memberikan tanggapan saya pak
Hidup membiara itu sangatlah penting untuk kita yang masih berziarah di dunia ini
Mengapa saya katakan demikian? Dimana hidup membiara itu banyak sekali pengalaman yang perlu kita bagikan kepada sesama kita.
Setiap orang itu pasti memiliki panggilan yang dari Tuhan.
Hidup manusia dan rejeki seseorang tidak selalu sama.
Terimakasih pak 🙏
Nama: Martinus hulu
BalasHapusKelas: XII IPS 1
Pertanyaan:apakah jika kita menolak dan menyesal akan panggilan hidup kita pak
itu akan dianggap apa? Apakah kita berdosa atau sebaliknya?
Nama: Daud raynold ifolala telaumbanua
BalasHapuskelas: XII IPS 1
Apakah kita sebagai kaum awam dapat menjalin keakraban dengan Tuhan sama seperti orang orang yang telah membiara?
Nama:erika enjellina hia
BalasHapusKls:xii-ips-2
Saya mau bertanya pak
.
Kenapa pastor dan sr tidak boleh menikah?
Terimksih pak
Karena mereka menjalani hidup selibat dan membaktikan diri sepenuhnya untuk karya kerasulan gereja (Kerajaan Allah). Baca kembali materi supaya menjadi jelas.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama :Elifidarius Lase
BalasHapusKelas: Xii ips 1
Izin bertanya pak dari materi diatas dijelaskan bahwa Menjadi Biarawan/biarawati itu adalah Pilihan hidup,tetapi pak jika memang itu merupakan suatu pilihan hidup lalu mengapa ada diatara mereka yang tidak tahan/tidak sanggup terhadap pilihan mereka tadi hingga akhirnya nanti mereka keluar/mengundurkan diri dari pilihan mereka itu.
Apakah faktornya pak?
Sekian pertanyaan
elifidarius yang baik
HapusMenajalani hidup selibat tidaklah gampang. Sama seperti orang yang memilih berkeluarga, toh pada akhirnya gagal juga kan? Bercerai. Karena tantangannya sama besarnya.
Maka jika beberapa pada akhirnya gagal memperjuangkan panggilan hidup membiara itu, itu sangat manusiawi.
Faktornya bisa macam-macam. Bisa internal, bisa eksternal. Dari dalam diri sendiri misalnya oknnum biarawan tersebut sudah tidak menjalani hidup doa, latihan dan disiplin rohani sehingga gampang digoyahkan oleh faktor-faktor eksternal seperti godaan hidup mewah, lawan jenis, teknologi dan lainnya.
Nama: Keisha Amalia Putri
BalasHapusKelas: XII IPS-1
Terimakasih pak atas materi hari ini. Dan dari penjelasan di atas, saya mengerti bahwa hidup membiara merupakan ungkapan hidup manusia yang menyadari bahwa hidupnya berada di hadirat Allah. Mereka memfokuskan hidupnya untuk kehidupan agama di suatu biara atau tempat ibadah. Sekian dan terimakasih Pak
Nama : DANA KRISNIAT GULO
BalasHapusKelas : XII MIPA 1
terimakasih buat materi hari ini pak
Saya ingin bertanya pak
Ketika seseorang yang sudah memilih hidup membiara dan misalkan suatu saat ia meninggal apakah pemakamannya diserahkan pada keluarga nya atau dilakukan oleh siapa pak?
Dan apakah ketika misalkan salah satu keluarganya atau org tuanya meninggal dia diijinkan untuk kembali melihat orgtuanya yang telah meninggal pak?
Sekian pak
Terimakasih 🙏
Nama : dana krisniat gulo
BalasHapusKelas : XII MIPA 1
Terimakasih atas materi hari ini pak
Saya mau bertanya pak, apakah ketika seseorang yang sudah memilih hidup membiara ketika suatu saat meninggal apakah penguburan nya diserahkan kepada org tuanya atau keluarganya pak? Dan misalkan juga org tuanya yang meninggal apakah dia diijinkan untuk kembali melihat orgtuanya pak?
Sekian pak terimakasih 🙏
nama: nichen elsis putri zagoto
BalasHapuskelas : XII MIPA 1
terima kasih pak atas materi hari ini.
yang dapat saya simpulkan adalah hidup membiara adalah suatu panggilan hidup. dimana mereka mededikasikan hidup mereka hanya untuk tuhan, dan meninggalkan hal hal duniawi.
Nama : Anna Natinaria Hulu
BalasHapusKelas : XII MIPA 1
Pagi Pak,
Saya izin bertanya Pak.
Seperti ini Pak...
Saya sempat nonton siaran langsung suster di fb sebulan yang lalu, terus ada yang beri pertanyaan melalui komentar. Nah, yang bertanya ini menyinggung isi alkitab.
Terus di jawab suster katanya, "dia tidak berani mewartakan injil alkitab, karena cuma Para pastor yang boleh". Jadi pertanyaan saya Pak, apa betul hal tersebut?
Jika betul, berarti kita tidak diperbolehkan mewartakan injil?
Terimakasih Pak.
Nama : Neri Telaumbanua
BalasHapusKelas : XII MIPA 2
Kesimpulan materi hari ini adalah:
Menjadi seorang biarawan atau biarawati adalah sebuah pilihan hidup. Hidup membiara mereka merupakan jawaban atas panggilan Tuhan untuk melayani dan menguduskan dunia serta menjadi bentuk keterlibatan mereka untuk mengikuti Kristus secara tuntas. Mereka hidup membiara dengan diwajibkan untuk mengikuti 3 nasihat (kaul) yaitu : Ketaatan, Kemiskinan dan Keperawanan.
Terimakasih pak
Nama:Maria Angelina Solomasi Gulo
BalasHapusKelas : XII Mipa2
Materi hari ini "Panggilan Hidup Membiara"
Hidup Membiara merupakan ungkapan hiudp manusia,yang menyadari hidup nya berada dihadirat Allah. Kesadaran ini merupakan suatu panggilan hidup. Seseorang yang ingin menjadi seorang biarawan atau biarawati adalah mereka yang diutus oleh Allah untuk melayani dan menguduskan dunia. kebanyakan orang berkata sayang cantik" atau ganteng" menjadi suster dan pastor atau sayang anak satu-satunya malah jadi pastor jadi suster. Apakah yang menjadi pelayan Allah di dunia ini dilihat berdasarkan paras atau pun fisiknya? Apakah sangat disayangkan sekali jika anak satu"nya menjadi pelayan Allah? Itulah pemahaman atau pendapat" yang hrs diperbaiki karena menjadi apapun di dunia ini merupakan Jalan hidup atau panggilan hidup dari Allah.
Terimakasih materi hari ini pak🙏
Nama:Princess Niselka Laia
BalasHapusKelas:XII-MIPA 1
Satu hal yang saya dapatkan dalam pembelajaran kali ini yaitu Hidup membiara adalah corak hidup, bukan fungsi gerejawi. Hidup membiara bukanlah suatu paksaan melainkan panggilan dari tuhan. Dengan kesiapan, kesetiaan serta ketulusan hati untuk mengabdikan diri sepenuhnya dengan tuhan. Persatuan erat dengan kristus itulah inti dan tujuan hidup membiara. Tanpa persatuan dengan kristus, hidup membiara akan rapuh karna tidak memiliki dasar bahkan karna paksaan bukan karna ketulusan hati dalam mengikuti dan menjalankan panggilan untuk hidup membiara
Terimakasih materi hari ini pak🙏
Selamat siang pak, maaf mengganggu..
BalasHapusNama : Aykel Vindo Ibrena Daeli
Kelas : XII MIPA 2
Terimakasih atas materi yang telah bapak berikan.
Dari materi tersebut muncul suatu pertanyaan dalam diri saya yaitu:
Bagaimana kita tahu kalau Tuhan memanggil kita untuk menjadi seorang Biarawan atau Biarawati...?
Dan juga, dari materi bapak tersebut tidak menyinggung persyaratan baik secara fisik maupun mental...
Maka dengan itu pertanyaan kedua saya adalah..
Bisakan Tuhan menerima orang yang dulunya tatoan, mabuk-mabukkan, menjudi, mencuri dan lain sebagainya, ingin menjadi seorang biarawan/wati dengan tanda kutip "sudah bertobat" melakukan hal tersebut..?
Terimakasih...
Aykel yang baik
HapusSetiap manusia di dalam hati nuraninya telah tertanam hukum Tuhan, tinggal bagaimana orang itu memupuk dan melatih untuk mendengarnya, karena suara hati dapat tumpul. Sehingga panggilan itu hanya dapat didengar lewat hati nurani terdalam manusia.
Lalu yang kedua, Allah adalah maha pengampun yang tiada taranya, maka siapa pun dapat diterima-Nya jika orang itu bertobat dan kembali kepada-Nya. Ingatlah akan kisah anak yang hilang.
Nama:Deli Asni Laoli
BalasHapusKelas:XII MIPA 2
Materi hari ini merupakan"Panggilan Hidup Membiara"Hidup
Dalam materi hari ini saya dapat menyimpulkan bahwa ke-3 kaul tersebut sangat penting buat kita jalani dalam hidup jalani.Adanya ketaatan,mencintai bapa(Tuhan)bergantung dan berharap kepada bapa.
Terimakasih atas materi yang telah bapak berikan🙏
Selamat pagi pak,terimakasih untuk pembelajaran hari ini pak.
BalasHapusNama : Elsa Afrelia
Kelas: XII MIPA 2
Saya mau bertanya pak,Dikatakan bahwa pastor atau suster tidak diperbolehkan untuk menikah,tapi bagaimana jika seandai nya pastor atau suster telah menjalankan tugas nya tetapi berhenti ditengah jalan kemudian memilih untuk menikah lalu bercerai dan ingin kembali menjadi pastor atau suster lagi,apakah hal tersebut diperbolehkan pak?
Terimakasih pak🙏🏻
Pastor atau suster yang sudah meninggalkan panggilannya kemudian menikah tidak dapat kembali menjalani panggilannya lagi meskipun pasangannya sudah meninggal dunia.
HapusNama: Desilina Bawamnewi
BalasHapusKelas: Xll ips2
Saya ingin bertanya pak.
Apakah jika dia memilih untuk mengikuti panggil lanya dan di babtis menjadi orang katolik tanpa persetujuan dari keluarga orang tua apa tindakan gereja di situ.
Terimakasih pak 🙏
Jika seseorang sudah mencapai usia dewasa maka sesungguhnya bebas menentukan mau memilih agama apa tanpa bisa diintervensi oleh siapapun, namun pada prinsipnya orangtua selalu menyarankan, memberi yang terbaik untuk anak-anak mereka. Maka saran dan pendapat mereka sungguh layak diperhatikan.
HapusNama : Astri pinta Mendrofa
BalasHapusKelas : XII mipa 2
Kesimpulan dari materi hari ini yaitu:
Menjadi seorang biarawan/ti adalah sebuah panggilan hidup. Sebagai orangtua yang baik perlu memberikan dukungan atas pilihan anaknya karena Membiara merupakan jawaban atas panggilan Tuhan untuk melayani dan menguduskan dunia. Hidup Membiara adalah salah satu cara untuk bersatu dan mengikuti kristus secara menyeluruh,melalui kaul yang mewajibkan untuk hidup menurut 3 injil, yakni: ketaatan, kemiskinan, dan keperawanan.
Mengabdikan diri seutuhnya kepada Allah dengan demikian akan terikat untuk mengabdi Allah serta meluhurkan-Nya. Melalui hidup membiara,umat manusia semakin menemukan dimensi rohani dalam hidupnya. Inti kehidupan Membiara adalah persatuan dan kesatuan dengan kristus.
Terimakasih pak 🙏
Nama:Imelda Febriani Gea
BalasHapusKelas:XII-MIPA 2
Dengan membaca dan memahami artikel diatas akhirnya saya bisa lebih mendalami bagaimana panggilan seseorang itu khususnya panggilan hidup membiara dimana dipanggil untuk mengikuti kristus secara tuntas (total dan menyeluruh),dengan mengikuti nasihat ijil. Panggilan hidup seseorang sangat berbeda-beda namun Tuhan sudah merancang setiap panggilan hidup manusia asalkan percaya dan tetap setia kepadanya yakinlah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan yaitu Yesus Kristus.
Terimakasih...
Nama:Aldo karunia nibenama zebua
BalasHapusKelas: XII mipa I
Setelah mempelajari materi diatas saya dapat mengambil poin bahwa panggilan hidup membiara dimana di panggil untuk mengikuti kristus dengan nasihat injil. Panggilan hidup setiap manusia berbeda beda namun tuhan telah mempersiapkan rancangan baik pada manusia yang percaya padanya.
Trimakasih...