Hari ini saya secara kebetulan mendengar
seseorang berbicara mengenai teknik pomodoro. Namun dia menyebutnya kurang tepat. Dia menyebutnya dengan teknik podomoro. Saya coba ingat-ingat apakah ingatan saya
yang salah atau dia yang salah sebut. Sesudah beberapa kali dia sebut teknik
podomoro, yakni teknik menajeman waktu, akhirnya saya yakin bahwa yang dia
maksudkan adalah Teknik Pomodoro yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo pada
akhir 1980-an. Teknik ini merupakan salah satu teknik pengelolaan waktu yang popular
dan telah terbukti efektif untuk meningkatkan efesiensi dan produktifitas
seseorang.
Sepintas tentang Teknik Pomodoro
Teknik Pomodoro ini diprakarsai oleh Francesco
Cirillo, seorang mahasiswa Italia pada akhir 1980-an. Awalnya teknik ini
bertujuan untuk membantu dirinya mengelola waktu belajar yang sering terganggu
oleh berbagai distraksi. Nama "Pomodoro" diambil dari timer dapur
berbentuk tomat (pomodoro dalam bahasa Italia) yang ia gunakan untuk mengatur
interval waktu belajarnya. Teknik ini didasarkan pada prinsip bahwa istirahat
yang teratur dapat meningkatkan ketahanan mental dan fokus, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas secara keseluruhan (Cirillo, 2006).
![]() |
Francesco Cirillo |
Staffan Noteberg dalam bukunya Pomodoro Technique Illustrated, The Easy Way to Do More in Less Time menyebut bahwa teknik Pomodoro efektif digunakan untuk menghindari gangguan selama belajar atau bekerja. Tidak hanya itu, teknik ini juga menuntut kita untuk memecah pekerjaan yang rumit menjadi bagian-bagian kecil dan mengerjakannya sesuai skala prioritas.
Selain meningkatkan fokus dan mencegah kelelahan mental akibat terlalu lama belajar atau bekerja, teknik Pomodoro juga membantu meningkatkan produktivitas. Dengan terbiasa mengerjakan satu hal tanpa distraksi dapat menghilangkan kebiasaan multitasking. Efeknya juga dapat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas belajar karena kita terbiasa mengelola waktu dan tujuan.
Cara Kerja Teknik Pomodoro
Implementasi Teknik Pomodoro sangat sederhana,
namun efektif. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam menerapkan teknik
ini:
- Pilih Tugas: Tentukan tugas atau pekerjaan yang ingin diselesaikan.
- Setel Timer: Atur timer selama 25 menit. Selama periode ini, fokus sepenuhnya
pada tugas yang telah dipilih tanpa gangguan.
- Kerja Selama 25 Menit: Kerjakan tugas tersebut hingga timer
berbunyi. Jika muncul ide lain atau distraksi, tulis di catatan agar dapat
ditangani setelah pomodoro berakhir.
- Istirahat Singkat: Setelah 25 menit, ambil istirahat singkat
selama 5 menit. Gunakan waktu ini untuk beristirahat, berjalan-jalan, atau
melakukan aktivitas ringan lainnya.
- Ulangi: Ulangi langkah 2 hingga 4 hingga empat kali, lalu ambil istirahat yang lebih panjang selama 15-30 menit sebelum memulai siklus baru.
Manfaat Teknik Pomodoro
Penelitian menunjukkan bahwa Teknik Pomodoro dapat
meningkatkan fokus dan produktivitas, mengurangi kelelahan, dan membantu dalam pengelolaan
waktu yang lebih baik (Cirillo, 2018). Manfaat utama dari teknik ini meliputi:
- Peningkatan Fokus dan Konsentrasi: Dengan bekerja dalam interval waktu yang
pendek, Teknik Pomodoro membantu mengurangi godaan untuk multitasking dan
memungkinkan konsentrasi penuh pada satu tugas.
- Pengelolaan Waktu yang Lebih Baik: Teknik ini membantu pengguna untuk lebih
sadar akan waktu yang dihabiskan untuk setiap tugas, sehingga memungkinkan
penyesuaian yang lebih baik dalam perencanaan dan manajemen waktu.
- Pencegahan Burnout: Istirahat yang teratur dalam Teknik Pomodoro
membantu mencegah kelelahan mental dan fisik yang sering dialami saat
bekerja terus-menerus tanpa istirahat.
- Peningkatan Produktivitas: Dengan menghindari kelelahan dan menjaga fokus yang konsisten, Teknik Pomodoro dapat meningkatkan produktivitas harian secara keseluruhan.
Tantangan dalam Menggunakan Teknik Pomodoro
Meskipun Teknik Pomodoro memiliki banyak manfaat,
ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kebutuhan
untuk adaptasi. Bagi mereka yang terbiasa bekerja dalam waktu yang panjang
tanpa henti, beralih ke pola kerja yang terstruktur dengan interval singkat
bisa menjadi tantangan. Selain itu, teknik ini mungkin kurang efektif untuk
tugas-tugas yang membutuhkan waktu konsentrasi yang lebih panjang dan tidak
dapat dipisahkan dalam interval 25 menit.
Tantangan lain adalah ketergantungan pada timer, yang bisa menjadi distraksi tersendiri jika pengguna terlalu fokus pada waktu yang tersisa daripada pada tugas yang dikerjakan. Namun, dengan penyesuaian dan disiplin, tantangan-tantangan ini dapat diatasi, dan Teknik Pomodoro tetap dapat menjadi alat yang kuat dalam manajemen waktu.
Selain
itu mungkin juga bahwa teknik ini kurang cocok digunakan untuk belajar atau
mengerjakan pekerjaan secara berkelompok, karena tidak semua orang menerapkan
teknik yang sama dalam belajar dan waktu belajar setiap orang bisa
berbeda-beda. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dianne
Dukette dan David Cornish (2009), rata-rata otak manusia dewasa hanya mampu
fokus selama 20 menit pertama. Poin ini menunjukkan bahwa durasi fokus
seseorang dapat bervariasi. Sehingga untuk menerapkan teknik Pomodoro, interval
waktu belajar yang dibutuhkan tidak harus selalu 25 menit. Setiap individu
dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar
Tuliskan komentar atau pertanyaan Anda disini