Berbicara tentang Adven rasanya kurang lengkap jika tidak berbicara mengenai korona adven atau lingkaran adven. Lingkaran adven ini biasanya dipasang di Gereja, Kapel dan bisa juga di rumah umat. Lingkaran ini biasaya terbuat dari daun pinus dan ada 4 (empat) terpasang di sana. Salah satu lilinnya berwarna merah muda dan lainnya berwarna ungu.
Apa
dan bagaimana sebenarnya Sejarah di balik lilin adven ini? Tradisi lingkaran adven
berasal dari negara-negara di Eropa Utara yang mengalami musim dingin dan salju
pada akhir tahun. Tidak seperti negara-negara yang berada di daerah tropis,
negara-negara di Eropa Utara ini, pada bulan Desember merupakan bulan yang
paling dingin dan paling gelap, karena tidak selalu disinari oleh cahaya matahari.
Walau
demikian daun pohon cemara selalu hijau sepanjang tahun sehingga menjadi simbol
kehidupan yang tidak akan takluk pada kematian. Sementara lilin dan cahaya lilin
yang terpancar melambangkan kehangatan dan pengharapan dari Kristus sendiri. Sementara
lingkaran merupakan simbol dari lingkaran kehidupan yang tidak akan terputus
bahkan oleh kematian. Dan keempat lilin merupakan simbol dari empat minggu
adven.
Warna
liturgi pada masa Adven adalah warna ungu. Pada masa lampau pakaian dengan
warna ungu hanya dipakai oleh para raja dan bangsawan, karena pada saat itu
pewarna pakaian ungu sangat mahal dan dibuat dari siput yang diambil di Laut Tengah
atau Laut Mediterania.
Dalam
Gereja Katolik sendiri warna ungu diasosiasikan dengan pembaptisan, pertobatan
dan kematian. Namun warna ungu pada masa Adven memiliki makna yang sedikit berbeda,
yakni merupakan simbol penantian, pengharapan dan sukacita.
Hal yang paling spesial dalam masa adven adalah minggu adven yang ketiga yang juga disebut sebagai minggu Gaudete. Kata Gaudete adalah bahasa Latin yang berarti bersukacitalah. Kata ini sendiri diambil dari antifon pembukaan dari misa minggu adven ketiga yang diambil dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi 4:4, “Gaudete in Domino semper: iterum dico, Gaudete!” Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan: bersukacitalah. Warna liturgi juga pada masa Adven ketiga berbeda dari minggu adven yang lain yaitu merah muda sebagai lambang sukacita dan kasih.
Makna lilin Adven
Keempat
lilin dalam tradisi Advent memiliki makna simbolis yang mendalam, yang
mencerminkan perjalanan rohani menuju perayaan Natal. Setiap lilin dinyalakan
pada setiap minggu Advent hingga seluruhnya menyala, melambangkan terang yang
semakin mendekat dengan kedatangan Kristus.
- Lilin pertama adalah harapan (hope), disebut juga "Lilin Nabi," lilin ini mengingatkan umat akan
nubuat-nubuat para nabi yang menubuatkan kedatangan Mesias.
- Lilin kedua adalah damai (peace),
disebut "Lilin Betlehem," lilin ini mengingatkan pada tempat
kelahiran Yesus, sang Raja Damai. Lilin ini mengundang kita untuk merenungkan
damai sejahtera yang dibawa oleh Kristus ke dunia
- Lilin ketiga adalah sukacita (joy),
disebut "Lilin Gembala," lilin ini berbeda berwarna merah muda,
melambangkan sukacita dan perayaan. Lilin ini mengingatkan kabar sukacita yang
disampaikan malaikat kepada para gembala di padang.
- Lilin keempat adalah kasih (love), disebut "Lilin Malaikat," lilin ini melambangkan cinta Allah yang besar bagi manusia, diwujudkan dalam pengutusan Putera-Nya, Yesus Kristus. Lilin ini mempersiapkan hati umat untuk menyambut cinta kasih Kristus di hari Natal.
0 komentar:
Posting Komentar
Tuliskan komentar atau pertanyaan Anda disini